Kekayaan seni dan budaya Kabupaten Kediri kembali menjadi sorotan publik dalam Gelar Seni Budaya Kabupaten Kediri, yang digelar pada Jumat, 6 Desember 2024, di Pendapa Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85, Surabaya. Acara ini memadukan seni tradisional, produk kreatif lokal, dan hiburan budaya, menciptakan atmosfer penuh semangat dalam satu hari penuh kemeriahan.
Sejak pagi, pengunjung disuguhi pertunjukan seni Jaranan dari dua kelompok seni, yaitu Cempoko Sooko Putro dan Jaranan Wahyu Manunggal, yang memukau dengan gerakan dinamis dan iringan musik tradisional. Malam harinya, suasana semakin semarak dengan pagelaran Ketoprak bertajuk "Kilisuci Mangesthi", sebuah lakon yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal melalui kisah yang penuh maknal.
Tak hanya seni pertunjukan, pameran produk UMKM dan karya kreatif unggulan Kabupaten Kediri juga menjadi daya tarik. Beragam produk lokal yang dipamerkan menunjukkan kekayaan kreativitas masyarakat Kediri sekaligus memberi ruang bagi para pelaku ekonomi lokal untuk memperkenalkan karyanya.
Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, hadir mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa acara ini mengusung tema “Ngrenggo Budoyo Anggayuh Kediri Mulyo”, yang berarti menjaga dan mengembangkan budaya untuk mencapai Kediri yang sejahtera.
“Gelar Seni Budaya ini adalah komitmen kami dalam melestarikan seni tradisional dan memperkuat kerukunan masyarakat. Kami berharap seni budaya tradisional tetap eksis dan berkembang meski di tengah modernisasi,” ujar Dewi Mariya Ulfa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Adi Suwigyo, melalui Kabid Kesenian, Nurvika Maharani, menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian program seni budaya rutin yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Dengan menampilkan seni jaranan di pagi hingga sore hari, dilanjutkan dengan pagelaran ketoprak di malam hari, serta pameran UMKM, kami ingin menunjukkan bahwa seni tradisional Kediri tetap relevan dan mampu bersaing di era modern,” kata Nurvika.
Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen untuk terus menjaga dan nguri-uri (melestarikan) budaya lokal sesuai dengan slogan “Kediri Berbudaya”.
Acara ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, baik dari pengunjung langsung maupun penonton yang menyaksikan melalui siaran langsung di kanal YouTube Cak Durasim. Gelar Seni Budaya ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga wadah penting dalam mempertahankan kearifan lokal serta memberikan ruang bagi seniman dan pelaku UMKM untuk terus berkarya.
"Gelar Seni Budaya Kabupaten Kediri ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian seni tradisional, tetapi juga membangun kebanggaan akan budaya lokal yang menjadi ciri khas Kabupaten Kediri. Mari bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia agar terus hidup dan berkembang di tengah derasnya arus globalisasi," pungkas Nurvika.
Ещё видео!