JAKARTA, KOMPAS.TV - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta, mengkritik cara gubernur Anies Baswedan, dalam menangani banjir Jakarta.
Sementara, Gubernur Anies Baswedan mengatakan, banjir di Jakarta disebabkan oleh curah hujan yang ekstrem dan adanya kiriman air dari hulu.
Ketua fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta, Gembong Warsono, mengkritik cara Gubernur Dki Jakarta, Anies Baswedan, dalam menangani banjir Jakarta.
Gembong Warsono menilai selama dua tahun kepemimpinan Anies, belum ada eksekusi terkait proses penataan sungai.
Sementara itu, gubernur Anies Baswedan mengatakan banjir yang terjadi di Jakarta pada Sabtu lalu disebabkan oleh curah hujan yang ekstrem.
Selain itu, menurut Anies banjir juga terjadi karena adanya kiriman air dari hulu.
Menyikapi musim hujan yang diprediksi masih akan terjadi hingga Maret, Gubernur Anies Baswedan meminta warga siaga untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Jakarta.
Tak hanya itu, Gembong juga menilai penggunaan toa sudah ketinggalan zaman.
"Ya dengarnya agak lucu saja kalau pakai toa di era modern seperti ini. Tapi ya itulah Pak Anies. Saya cukup ketawa saja lah kalau di era modern seperti ini peringatan dini menggunakan toa kan rasanya agak unik di Jakarta loh, di kota metropolitan," ucap Gembong sembari tertawa saat dihubungi, Sabtu (11,1,2020) malam.
Menurut dia, seharusnya alat peringatan datangnya banjir bisa lebih canggih yang mengandalkan teknologi seperti alarm.
Ещё видео!