Location Maps : [ Ссылка ]
#Agustus2020
[ Ссылка ]
#StasiunPalmerah ( #PLM ) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Jalan #Gelora, Gelora, #TanahAbang , Jakarta Pusat. Meskipun bernama #Palmerah , stasiun ini tidak terletak di Kecamatan Palmerah, tetapi berada pada perbatasan antara Kecamatan Palmerah dengan Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +13 meter ini termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta dan hanya melayani #KRL #CommuterLine.
Awalnya, #stasiun ini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Sejak beroperasinya jalur ganda di segmen Tanahabang–Serpong per 4 Juli 2007, tata letak stasiun ini dirombak dengan mengubah jalur 2 eksisting sebagai sepur lurus baru arah Tanahabang dan membongkar jalur 3 dan 4 sebagai sepur belok sehingga sejak saat itu jalurnya berkurang menjadi dua, namun memiliki wesel. Bangunan lama stasiun ini, yang merupakan peninggalan #Staatsspoorwegen, tetap dipertahankan sampai sekarang dan dijadikan cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur #PTKAI.
Sejak 1 Agustus 2019, stasiun ini, bersama #StasiunSudirman, UI, Cikini, dan Taman Kota, resmi menghapus penjualan kartu single trip (Tiket Harian Berjaminan/THB) untuk KRL Commuter Line. Hal ini karena mayoritas penumpang KRL Commuter Line sudah terbiasa menggunakan kartu multi trip maupun uang elektronik. Dengan cara ini, antrean panjang pembelian tiket KRL dapat dipangkas. Namun, pengguna jasa tetap dapat melakukan tap-in/tap-out dengan THB di stasiun ini.
=============
[ Ссылка ]
Sejarah Stasiun Palmerah
Stasiun #PaalMerah, Jalur kereta api Paal Merah mulai beroperasi pada periode 1899 – 1900. Pembukaan jalur kereta api itu adalah pengembangan jalur kereta api atau trem uap dari #Batavia menuju #Tangerang dengan cabang dari Djembatan Doewa menuju Paal Merah. Jalur trem uap menuju Paal Merah melewati beberapa halte, yaitu halte #GangChaulan, halte Djati Lama, halte Pekembangan, dan halte akhir Paal Merah. Dari titik koneksi utama sampai titik akhir di halte Paal Merah, jalur trem uap itu membentang sepanjang 8.49 kilo meter.Dengan dibukanya jalur trem uap Paal Merah, arus transportasi dari tengah kota Batavia mulai terhubung menuju pinggiran kota di #Kebayoran.
Sejak akhir abad ke-19 itu, kondisi lalu lintas dari pusat kota Batavia menuju Paal Merah sangat ramai dipenuhi para pelawat yang hilir mudik silih berganti. Dari mulai pejalan kaki, pemikul, sado, kargo kereta berkuda, juga kendaraan roda empat terus melewati jalur ini untuk berbagai keperluan, yang terutama perdagangan.Menurut informasi para pedagang Cina, beberapa komoditas yang beredar di wilayah itu antara lain adalah beras, gabah dan padi; ikan kering, minyak tanah, kacang, tepung, mengkudu, bawang, kopi, gula, nila, gambir, babi, minyak, kain cita, kain batik, kayu bakar, sabun, topi jerami, kapur, pasir, batu-batuan, dan semen.
Oleh karena itu untuk melayani kebutuhan transportasi di jalur Batavia – Kebayoran, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Besluit No. 4 tanggal 24 Januari 1891 yang memberikan konsesi untuk pembangunan dan pengoperasian trem uap di Residensi Batavia dengan ketentuan antara lain trem digunakan untuk pengangkutan orang dan barang, lebar spoor 1.067 mili meter, dan pemerintah memberi jaminan modal sebesar 15.000 gulden. Demikianlah kisah tentang jalur kereta api dari Batavia menuju Paal Merah. Salah satu jalur kereta api yang beroperasi pada awal abad ke-20 dan masih bisa kita gunakan hingga saat ini.
#JakartaCity
#KotaJakarta
#WalkingAround
#Jakarta4K
Ещё видео!