KOMPAS.TV - Hari ini (01/02) diperingati masyarakat Tionghoa sebagai Tahun Baru China 2573, dan Tahun Baru Imlek, tahun ini disebut sebagai tahun Macan Air.
Tahun macan air biasanya diidentikan dengan perubahan.
Saat perayaan Imlek biasanya warga Tionghoa akan merayakan bersama keluarga dan menjalankan tradisi pulang kampung.
Baca Juga Tradisi Basuh Kaki Jelang Imlek Sebagai Simbol Penghormatan di [ Ссылка ]
Dan perayaan Imlek menjadi tradisi tiap tahunnya terlepas dari kepercayaan atau agama yang mereka anut.
Dan saat ini tradisi Imlek menyebar ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia.
Dosen program studi sastra Cina, fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Tuty Enoch Muas menjelaskan, Imlek itu sendiri dari sisi sejarah dirayakan oleh bangsa Tiongkok dalam konteks menyambut musim semi dari musim dingin, dan memberi harapan pada petani. Kegembiraan itulah yang menjadi ciri dari Imlek tersebut.
Ritual diawalnya lebih banyak bagian dari mitos atau kepercayaan pada hal-hal gaib.
Ada kepercayaan di akhir tahun dewa-dewa di bumi akan melapor ke langit, berarti manusia harus bisa membekali dewa-dewa dengan laporan yang baik, sehingga tahun yang akan datang keberuntungan kehidupan bisa lebih mulus dan lancar.
Di Indonesia kemudain Imlek menjadi peringatan atau perayaan agama Konghucu. Agama Konghucu menyakini Imlek mengikuti jumlah tahun kelahiran Konfusius.
Tradisi Imlek di Tiongkok sendiri lebih menekankan pada penyatuan kembali keluarga, dan ciri khas utamanya ada di lentera.
Hasil alkultulrasi yang paling terasa antara tradisi Imlek dengan budaya Indonesia ada di makanan, disamping bentuk kegiatan festival disetiap wilayah memiliki ciri khas sendiri.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!