Halo Tagarians, Dosen Universitas Indonesia Ade Armando membentuk Civil Society Watch. Ade Armando menjelaskan kepada Tagar, Senin, 7 Juni 2021, apa itu Civil Society Watch.
Berikut ini penjelasan Ade selengkapnya.
"Civil Society Watch dibentuk dengan tujuan membantu membangun masyarakat sipil yang kuat yang memang dibutuhkan dalam proses demokratisasi dan penyejahteraan rakyat Indonesia.
Masyarakat sipil di sini merujuk pada kelompok-kelompok masyarakat yang berada di luar pemerintah, parlemen, pengadilan, lembaga-lembaga negara dan dunia bisnis.
Termasuk dalam masyarakat sipil adalah lembaga swadaya masyarakat, non-governmental organization, media massa, organisasi massa, kelompok professional, kelompok pegiat demokrasi dan hak asasi manusia, asosiasi pekerja media, dan kelompok-kelompok sejnis lainnya.
Kami percaya masyarakat sipil adalah kekuatan yang sangat dibutuhkan bagi kemajuan Indonesia.
CSV berusaha membantu melalui dua cara. Di satu sisi, CSW mendukung langkah-langkah positif masyarakat sipil. Di sisi lain, CSW juga mengawasi gerak masyarakat sipil yang dapat dikategorikan dalam perilaku yang justru akan merugikan kepentingan rakyat Indonesia. Temuan-temuan tersebut akan kami publikasikan.
Dalam hal ini, CSW adalah bagian dari masyarakat sipil yang mendukung dan turut mengawasi perilaku masyarakat sipil.
Untuk itu, SCW tidak bisa bekerja sendiri, Karena itu CSW mengundang masyarakat untuk terus memberi masukan tentang tindakan-tindakan yang dilakukan bagian dari masyarakat sipil yang mungkin dianggap merugikan rakyat Indonesia."
Ade Armando juga menjelaskan tentang Civil Society Watch di akun Twitternya.
Namun, di Twitter, warganet ramai-ramai mengkritik, mencibir, dan menertawakan keputusan Ade. Sejumlah warganet menilai aneh adanya organisasi atau kelompok yang mengawasi masyarakat sipil. Padahal, yang harus diawasi adalah otoritas atau kekuasaan.
"Di mana-mana NGO (CSO) dan media massa dibentuk guna menguatkan posisi dan melindungi hak masyarakat sipil dari monopoli kebijakan publik (negara) yang timpang & elitis dari penguasa. Di sini malah ada yang mendaku bagian CSO namun kerjanya mengawasi civil society, bukan penguasa (emoji tertawa)," cuit Koordinator Public Interest Lawyer Network (Pilnet) Erwin Natosmal Oemar.
"Ketika buzzeRrp menginstitusikan diri," tulis pegiat HAM Veronica Koman.
"Seneng banget ada yang ngawasin masyarakat sipil gini (emoji badut)," cuit akun Aliansi Rakyat Bergerak @gjynmmnggllagi.
"Menjaga kelompok-kelompok LSM, NGO, media massa, ormas sama dengan membela rejim?" tulis aktivis Dhyta Caturani.
"Wah selamat mas @adearmando1 ini yg kita tunggu2 nih. Apakah Pemuda Pancasila dan FBR masuk dalam kelompok yg akan diawasi? Tolong konfirmasinya, ini utk akuntabilitas ke publik (emoji tertawa)," cuit Direktur Eksekutif Institute for Criminal Justice Reform Erasmus Napitupulu.
"Masyarakat mengawasi masyarakat cuma ada pada rezim totaliter fasis dan komunis. Yang harus diawasi itu pemerintah karena dia punya kuasa yang potensial disalahgunakan oleh pemegang kuasa," tulis mantan Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriacida.
"Tugas utama organisasi Masyarakat Sipil adalah mengawasi lembaga negara termasuk kami di @KomnasHAM supaya menjalankan mandatnya dengan benar. Bukan jadi pengawas yang lain...," cuit komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara merespons organisasi yang dibentuk Ade Armando.
Untuk membahas hal tersebut lebih lanjut, Host Tagar TV Cory Olivia mewawancarai Dosen Universitas Indonesia sekaligus pendiri Civil Society Watch (CSW) Ade Armando.
#CivilSocietyWatch #MasyarakatSipil #AdeArmando
Ikuti kami di
Tagar.id: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
Tonton video terbaru lainnya di sini: [ Ссылка ]
Ещё видео!