PROBOLINGGO, KOMPAS.TV - Wabah virus corona jenis baru di China membuat sejumlah mahasiswa WNI memilih untuk kembali ke tanah air.
Namun, pilihan untuk pulang ke rumah, ternyata tidak mudah. Mereka terlebih dahulu harus melalui sejumlah kendala.
Salah satu Mahasiswa Indonesia yang tengah menjalani perkuliahan di kota Fuzhou, Tiongkok, Virliana Yuniar menjelaskan bahwa masifnya penyebaran virus corona di China, membuat dirinya khawatir dan memutuskan kembali ke tanah air sendiri .
Menurut Virli, jarak antara Fuzhou dan kota Wuhan harus ditempuh dengan perjalanan kereta selama 13 jam.
Virli juga menceritakan kendalanya selama pulang ke Indonesia. Dirinya harus meyakinkan petugas keamanan di China dan menjalani pemeriksaan medis di Bandara Shanghai, Hong Kong, Malaysia dan terakhir di Bandara Internasional Juanda, sebelum berhasil pulang ke kampung halaman di Probolinggo, Jawa Timur.
Di Kota Fuzhou, Wuhan, Huangshi dan Beijing, masih banyak mahasiswa asal Indonesia yang hanya bisa terkurung di asrama. Dalam situasi siaga virus corona, berkumpul di asrama jadi kegiatan yang paling sering dilakukan. Para mahasiswa yang masih terisolasi ini menginginkan untuk pulang secepatnya ke Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansa bertemu dengan orangtua mahasiswa yang tengah kuliah di Wuhan.
Kepada para orangtua mahasiswa, Khofifah mengupayakan agar pemerintah Indonesia bisa mengevakuasi mahasiswa secara bersamaan.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah berencana mengevakuasi WNI yang berada di Wuhan, China untuk menghindari terjangkit virus corona yang sudah menyebabkan ratusan orang di China meninggal dunia.
Ещё видео!