Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Momen bulan Ramadhan adalah momen yang paling ditunggu bagi sebagian besar umat Islam.
Hal itu diucapkan oleh Agus, seorang pedagang takjil di Jalan Walahar Bendungan Hilir, belakang Bank BRI.
Agus bercerita masih sepi pembeli yang datang sebab dia mengerti banyak masyarakat yang sudah di rumah saja.
Namun ia tetap bersyukur sebab masih bisa mendapatkan penghasilan di tengah pandemi Covid-19 yang juga mempengaruhi perekonomian masyarakat.
"Sepi tapi ya Alhamdulillah aja," ucapnya.
Agus sudah berjualan beberapa jenis minuman untuk berbuka puasa atau takjil sejak hari pertama puasa, atau (24/04/2020).
Dirinya berjualan takjil dengan seorang saudara perempuan dan seorang saudara laki-lakinya.
Mereka hanya menjual menu minuman-minuman tanpa makanan ringan seperti gorengan.
"Di sini jual minuman aja ga jual gorengan-gorengan," ucapnya.
Dirinya pun mengatakan menu yang menurutnya paling dicari pembeli adalah 'biji salak'.
Sebuah menu yang terbuat dari ubi ditumbuk dan dicampur dengan tepung kemudian disiram dengan kuah gula merah dijual dengan harga 10 ribu saja.
Selain itu Agus menambahkan, menu andalannya yang lainnya adalah bubur sumsum.
Menu tersebut bertekstur lembut dengan warnanya yang putih dan rasanya yang tidak terlalu manis cocok dipadukan dengan biji salak.
Ia memastikan menu takjil yang ia jual terjaga kebersihannya sehingga pembeli tak perlu khawatir.
Saat berjualan, ia dan saudaranya pun tak lupa memakai masker kain sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tahun ini ia dan keluarganya tak akan mudik dan merayakan lebaran di kampung halamannya.
Sebab, ia tak ingin saat tiba di kampung halamannya justru harus menjalani proses karantina.
VP/Kharis Ard
Ещё видео!