Saya dan Achelle Ratti @achll11 mengunjungi Filosofi Kopi untuk menikmati kopi susu dan berbincang tentang koleksi kaset tape yang baru kami beli, termasuk album "Tidak Enak" dari Netral dan "Time" dari Electric Light Orchestra (ELO). Diskusi kami berlanjut ke perbedaan antara generasi Z yang mengenal kaset tape dan yang tidak.
Achelle Ratti menyebutkan bahwa ELO adalah perpaduan unik antara Queen, The Beatles, dan synthesizer. Saat berjalan pulang, kami melihat keramaian di beberapa kafe lainnya dan Acil mengungkapkan keinginannya untuk membeli kaset yang masih diproduksi secara analog, seperti album pertama Romeo.
Kami berbicara tentang keunggulan rekaman analog yang memberikan kualitas suara lebih bernuansa dibandingkan dengan rekaman digital. Menurut Acil, teknologi digital memiliki keunggulan dalam biaya, waktu, dan fleksibilitas eksplorasi, tidak perlu studio mahal, serta memungkinkan inovasi suara baru.
Namun, rekaman analog tidak hanya berfungsi sebagai memorabilia, tetapi juga penting untuk mempertahankan produk budaya masa lalu dan menjadi bagian dari sejarah musik Indonesia. Banyak rekaman di masa lalu yang belum dirilis secara digital, sehingga kita harus mencari fisiknya untuk mendapatkan produk tersebut. Produk rilisan fisik juga memiliki keunggulan dalam artwork cover yang tidak didapat dari produk digital streaming.
Inilah mengapa generasi Z dan generasi mendatang masih akan mencari album-album rilisan fisik karena ada informasi yg masih blm dpt difasilitasi di rilisan digital seperti artwork cover. Simak perbincangan kami yang ringan sembari menelusuri jalan kaki di kawasan Blok M dalam vlog kami kali ini!
IG: ruditherude2
tiktok: rudimixtapes
Ещё видео!