Masjid sudah lama menjadi tempat persemaian ideologi radikal. Kelompok-kelompok intoleran menyasar masjid karena ia memiliki fungsi yang sangat strategis bagi kaum Muslim. Masjid biasanya sangat terbuka, siapa saja boleh masuk dan mengadakan diskusi/taklim informal di dalamnya. Pengurus masjid tidak bisa mengawasi seluruh kegiatan yang ada di masjid. Literasi pengurus/takmir masjid masih rendah terhadap isu-isu radikalisme dan terorisme.
Masjid BUMN paling banyak diincar kaum intoleran. Ini karena literasi yang rendah pengurus masjid namun memiliki sumber daya keuangan yang kuat. Sementara itu masjid kampus adalah tempat yang potensial berkumpulnya mahasiswa sehingga dijadikan sasaran oleh kelompok intoleran.
Untuk mengatasi hal ini, perlu literasi keagamaan yang memadai di kalangan pengurus/takmir masjid. Mereka diberi pengetahuan bagaimana kelompok intoleran menyebarkan pahamnya. Langkah lain adalah kelompok moderat harus balik lagi ke masjid dan aktif di masjid. Menjadi khatib, memberi pengajian kepada jamaah.
Masjid harus memiliki sumber daya yang memadai untuk menggaji para pengurusnya. Masjid seringkali dijadikan ajang meminta sumbangan oleh pihak-pihak lain. Ini seharusnya tidak terjadi. Dana wakaf dan sedekah bisa digunakan untuk mengelola masjid.
Find Jajang Jahroni on:
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
#jajangjahroni #masjid #radikal
Please subscribe, share, like and comment this channel.
NGOBROL SANTUY BERSAMA IRFAN ABUBAKAR, MA
Теги
indonesiajakarta indonesia 2021toleransiisuagamasosialbudayavlogjajang jahronitoleransi antar umat beragamajajangjahroniuin syarif hidayatullah jakartauin jakartaLP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakartangobrol santaisantuyngobrasngobrolbarengsantriviraltradingsahampasar modaltravel indonesiafacts about indonesiaIrfan AbubakarIrfanAbubakarMasjidkaum Intoleranintoleranwaspadaindonesia openhistory of indonesiadeddy corbuzier