Terinspirasi dari keluarganya yang banyak menikah di bawah usia 18 tahun, Saraiyah terdorong untuk menjadi aktivis anti-pernikahan anak. Saraiyah rela mempertaruhkan nyawanya demi memperjuangkan agar anak remaja di Lombok, Nusa Tenggara Barat bisa mengutamakan pendidikan daripada menikah dini. Meski begitu, ia harus berhadapan dengan para tetua adat dan pemuka agama yang memperbolehkan pernikahan di bawah umur.
Suka dengan video #breakingbarriers ini?
Ayo berlangganan: [ Ссылка ]
Informasi lainnya dari DW Indonesia:
Instagram: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
Website: [ Ссылка ]
Inovator: [ Ссылка ]
Tertarik ingin berdiskusi tentang topik iptek di grup inovator?
Gabung di [ Ссылка ]
Ещё видео!