Karst adalah satu kata dalam bahasa Jerman sebagai istilah yang digunakan untuk menyebut bentuklahan asal proses pelarutan atau solusional. Istilah karst sendiri diserap dari kata "kras", sebuah kata dalam bahasa Slovenia yang bermakna lahan gersang berbatu. Kata kras ini sebenarnya tidak berkaitan dengan proses pelarutan, namun memang cukup merepresentasikan kawasan karst yang identik dengan lahan gersang berbatu. Jika dirunut lebih jauh, kata kras ini berasal dari kata karra atau garra dalam bahasa pre-indoeropa yang berarti batu. Bentuklahan karst memang sedemikian identik dengan kondisi yang gersang, padahal wilayah ini memiliki potensi sumberdaya air yang besar.
Materi video berisi tentang konsep dasar bentuklahan karst yang meliputi definisi, tipe, karakteristik morfologis, serta studi kasus di lapangan. Bentuklahan karst merupakan bentuklahan yang unik, dicirikan oleh cekungan tertutup dengan sungai bawah tanah dan sungai permukaan yang langka. Bentuklahan ini merupakan produk hasil proses solusional atau proses pelarutan yang kebanyakan terjadi pada batuan gamping. Ada syarat dan ketentuan agar medan karst dapat terbentuk. Syarat tersebut dinamakan faktor pengontrol dan faktor pendorong, yaitu curah hujan yang cukup besar, batuan yang mudah larut tebal dan terekspos di ketinggian. Iklim sangat menentukan kesempurnaan perkembangan karst. Di daerah dengan iklim tropis seperti di Indonesia karst berkembang secara cepat akibat faktor pendorong yang kuat. Karst di Indonesia merupakan karst tropis yang dicirikan oleh kenampakan kegelkarst dan turmkarst. Di karst gunungsewu terdapat tiga tipe kegelkarst menurut Haryono dan Day yaitu labirin, poligonal, dan residual. Bentuklahan karst ada yang berada di permukaan atau disebut morfologi eksokarst dan ada pula yang terbentuk di bawah permukaan atau disebut morfologi endokarst. Morfologi eksokarst antara lain dolin, uvala, polje, kegelkarst dan turmkarst, serta mikromorfologi atau karren. Sedangkan morfologi endokarst adalah gua dengan speleogen dan speleothem di dalamnya. Studi lapangan dalam video ini dilakukan di karst gunungsewu yang mencakup pengamatan morfologi eksokarst dan endokarst.
Penyusun video: Arif Ashari, S.Pd. M.Sc.
Asisten penyusun: Bagas Syarifudin
Reviewer Ahli Materi: Dr. Nurul Khotimah, M.Si.
Reviewer Ahli Media: Dr. Muhammad Nursa'ban, M.Pd.
Supervisor program:
- Dr. Suhadi Purwantara, M.Si. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta)
- Dr. Dyah Respati Suryo Sumunar, M.Si. (Ketua Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta)
Ещё видео!