DI tengah situasi global yang begitu rentan oleh konflik dan perang, kita perlu angkat topi kepada Kementerian Luar Negeri dan TNI. Kesigapan disertai koordinasi yang efektif antarkedua instansi membuat warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri terselamatkan dari kungkungan perang yang tiba-tiba berkecamuk di negeri orang.
Dengan kerja sama yang baik itu pula, pemerintah sudah mengevakuasi 542 WNI dari Sudan yang sejak 15 April lalu dilanda perang saudara. Sekitar 300 WNI tengah menyusul melalui Pelabuhan Sudan menuju Pelabuhan Jeddah, Arab Saudia.
Dalam catatan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, terdapat 1.209 WNI yang berdomisili di Sudan, termasuk staf KBRI. Sebagian besar WNI merupakan pelajar.
Kita memaklumi, evakuasi WNI dari Sudan tidak mudah. Ini karena pertempuran sengit masih terus berlangsung antara militer Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Belum lagi adanya pembatasan-pembatasan yang membuat ruang gerak pengangkutan WNI sangat sempit.
Kesepakatan gencatan senjata terbukti tidak dipatuhi oleh kedua belak pihak yang tengah berebut kekuasaan. Oleh karena itu, proses pemindahan WNI hanya bisa dilakukan bertahap secara hati-hati agar seluruh WNI dan tim evakuasi dapat keluar dari Sudan dengan selamat. Selanjutnya, masih ada pula proses pemulangan WNI ke Tanah Air.
Penyelamatan WNI dari negara yang tengah berkonflik mutlak dilaksanakan karena negara mengemban amanat untuk melindungi segenap bangsa Indonesia. Tugas perlindungan tersebut belakangan kian berat seiring dengan kondisi global yang sangat rapuh oleh konflik maupun bencana kemanusiaan.
Hanya dalam tempo kurang dari dua tahun, pemerintah sudah tiga kali melakukan evakuasi massal terhadap WNI di luar negeri. Sebelum Sudan, evakuasi juga dilakukan di Ukraina pada Februari-Maret 2022 dan di Afganistan pada Agustus 2021. Setiap upaya evakuasi tersebut mencatatkan risiko-risiko yang menantang maut.
Evakuasi di Sudan masih menyisakan hampir 400 WNI. Kita berharap tim evakuasi RI tetap bergerak cermat tanpa menyia-nyiakan momentum yang baik hingga seluruh WNI berhasil dipulangkan. Setelah prioritas menyelamatkan WNI terlaksana, selanjutnya pemerintah dapat lebih aktif berperan mendorong terwujudnya perdamaian di Sudan.
Sudan bukan sekadar sesama negara anggota PBB, melainkan juga duduk dalam keanggotaan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bersama Indonesia. Lebih dari itu, Sudan sudah merumahi jutaan pelajar Indonesia sejak era sebelum kemerdekaan.
Hingga kini, Sudan merupakan salah satu pilihan terfavorit pelajar dari Tanah Air untuk menimba ilmu. Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu pemasok pelajar terbanyak ke Sudan. Ini terlihat dari jumlah warga yang dievakuasi. Indonesia mengevakuasi warga dengan jumlah terbanyak kedua setelah Mesir yang merupakan tetangga Sudan. Mayoritas merupakan pelajar.
Maka, dalam mendamaikan Sudan, seyogianya ada semangat menjaga ketertiban dunia yang lebih dari untuk memenuhi perintah yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara RI 1945. Ada kedekatan psikologis yang menuntut Indonesia berupaya lebih keras mewujudkan perdamaian di Sudan.
Di sisi lain, Persatuan Bangsa-Bangsa sudah menyoroti potensi meluasnya konflik yang dipicu perseteruan antara dua jenderal penguasa Sudan itu ke luar perbatasan. Apalagi, situasi negara-negara di sekeliling Sudan masih tergolong rentan.
Sudan dikelilingi enam negara yang dalam beberapa tahun ke belakangan juga didera konflik dan perang saudara. Persenjataan yang dipergunakan dalam perang di negara yang satu akan dengan mudah bergerak ke negara tetangga dan menyulut konflik baru.
Untuk mencegahnya, Indonesia dapat berperan vokal mendamaikan kubu-kubu yang berkonflik di Sudan, baik melalui Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun PBB. Segala jalur perlu ditempuh, selayaknya dalam melakukan evakuasi kepada WNI. Rakyat Sudan harus diselamatkan.
#MisiMenyelamatkanSudan #WNI #BedahEditorialMI
click our website :
- Media Indonesia: [ Ссылка ]
- E-paper Media Indonesia: [ Ссылка ]
Follow official account MI Com di:
- Twitter Media Indonesia: [ Ссылка ]
- Instagram Media Indonesia: [ Ссылка ]
- Facebook Media Indonesia: [ Ссылка ]
- TikTok Media Indonesia: [ Ссылка ]
Ещё видео!