Setidaknya ada enam candi Hindu-Budha yang dapat diidentifikasi dan dapat diketahui denah tata letaknya.
Daerah ini juga sering dikaitkan dengan data kesejarahan tentang sebuah kerajaan atau wilayah yang bernama Pannai atau Pane.
Tetapi, sampai saat ini masih ada perdebatan mengenai kerajaan tersebut.
Kawasan ini merupakan kompleks percandian terbesar di Sumatera Bagian Utara.
Kata “Candi” mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi bangunan, antara lain tempat beribadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja, tempat pemujaan atau bersemayam Dewa, dan petirtarian (pemandian), serta gapura.
Terletak di Provinsi Sumatera Utara, hamparan situs purbakala berjarak sekitar 400 km dari kota Medan.
Peninggalan purbakala ini tepatnya berada di dua kabupaten yaitu; Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas Utara.
Situs purbakala ini bernama Situs Padang Lawas.
Keenam Candi tersebut adalah:
1. Candi Bahal I
Terletak di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, sekitar 500 meter arah tenggara dari Candi Pulo.
Pada halaman candi terdapat lima bangunan yang terdiri dari sebuah candi induk, sebuah bangunan tanpa atap yang diidentifkasi sebagai mandapa terletak di depan candi induk, sebuah candi perwara yang terletak di sebelah timur laut candi induk.
Juga, terdapat dua buah bangunan lain yang terletak di sebelah barat daya mandapa (sebuah bangunan yang berfungsi sebagai aula dapat berupa bangunan berdinding atau tidak berdinding).
2. Candi Bahal II
Candi ini berlokasi di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, sekitar 500 meter arah tenggara dari Candj Bahal I.
Adapun tata letak bangunan di dalam halaman candi adalah sebuah candi induk yang menghadap ke arah tenggara, dengan satu candi perwara di sebelah utara candi induk dan di depan candi induk terdapat sebuah mandapa.
3. Candi Bahal III
Situs ini terletak di Desa Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas Utara, sekitar 400 meter arah timur dari Candi Bahal II.
Di dalam halaman, hanya terdapat dua komponen bangunan yaitu satu candi induk yang menghadap ke timur dan sebuah mandapa yang terdapat tepat di depan candi induk.
4. Candi Sangkilon
Situs ini terletak di Desa Sangkilon, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas.
Jarak situs dari perkampungan penduduk sekitar kurang lebih 2,5 km ke arah barat.
Kompleks candi ini walaupun hanya menyisakan gundukan dan runtuhan tetapi masih dapat diidentifikasi keletakannya.
Kompleks ini berpagar keliling berbahan bata, dengan luasan 44 m x 39,5 m.
Pada halaman candi terdapat empat buah gundukan tanah yang merupakan runtuhan bangunan.
Sebuah cabdi induk yang menyisakan dua buah dinding tubuh candi.
Sebuah gundukan tanah yang diduga perwara di sebelah utara, dan sebuah gundukan datar di sebelah timur candi induk yang diduga mandapa, serta sebuah gundukan tanah yang lebih kecil di sebelah utara mandapa.
5. Candi Situpoyan
Secara administratif masuk wilayah Desa Sitopoyan, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lwas Utara.
Saat ini kompleks ini ditandai dengan enam buah gundukan terbesar berukuran 20 x 10 m, dengan tinggi 2 m. Gundukan mandapa yang terletak di sebelah timur gundukan terbesar berukuran 8 m x 6 m dengan tinggi 1,5 m.
6. Candi Sipamutung
Candi ini berlokasi di Dusun Siparau Lama, Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas. Kawasan situs berada di dekat pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Pane di sebelah barat dan Sungai Barumun di sisi timur dan utara.
Area kompleks candi seluas 26,58 hektar ini dikelilingi oleh benteng tanah.
Sebagian arkeolog mengasumsikan benteng tanah ini berfungsi sebagai penahan atau pelindung dari segala bahaya, di antaranya dari luapan air sungai yang berada tidak jauh dari komplek percandian
Narasi dilangsir dari :
- [ Ссылка ]
Visual dilangsir dari :
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
- [ Ссылка ]
Music :
Track : Kaprajan
Music Provided by donkgedank
Watch : [ Ссылка ]
Ещё видео!