Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-aksi mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Maumere Santo Thomas Morus terkait kasus TPPO di depan Mapolres Sikka ricuh, Senin 13 Mei 2024.
Pantauan TribunFlores.com, Kericuhan bermula saat masa aksi yang ingin bertemu Kapolres Sikka hanya diijinkan diwakilkan oleh lima orang mahasiswa.
Akibatnya, terjadi aksi saling dorong mahasiswa dan aparat kepolisian tidak terhindarkan. Sehingga mahasiswa membakar ban tepatnya di tengah jalan Ahmad Yani Kota Maumere.
Aksi saling dorong ini pun berlanjut sehingga tiga mahasiswa diamankan aparat kepolisian didalam ruang SPKT Polres Sikka.
Sekitar dua jam PMKRI melakukan negosiasi, akhirnya diijinkan masuk ke dalam Mapolres Sikka yang diwakili oleh lima orang mahasiswa untuk menyampaikan tuntutan terkait perkembangan kasus TPPO di Kabupaten Sikka.
Perwakilan lima orang mahasiswa ini pun diterima kasie Humas Polres Sikka, AKP Susanto.
Ketua PMKRI Maumere, Kornelus Wuli mengatakan, aksi tersebut merupakan menindaklanjuti tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang mengakibatkan salah satu warga di Desa Hoder, Jodimus Moan Kaka meninggal dunia di Kalimantan yang diduga direkrut oleh Oknum calon anggota legislatif (Caleg) terpilih DPRD Sikka, YS asal Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sikka 3.
YS diduga merekrut 72 warga Kabupaten Sikka, satu orang diantarnya Jodimus Moan Kaka meninggal dunia di Kalimantan Timur akhir Maret 2024. Moan Kaka diduga sakit, ditelantarkan bahkan dia dan rekan-rekannya kelaparan selama berada di sana.
Saat ini, Pemkab Sikka dan Truk-F sudah menjemput 7 orang warga ini dari Kutai Barat, Kalimantan, Sabtu 27 April 2024 lalu.
Kata dia, dengan bertambahnya 7 orang saksi yang dipulangkan dari Kalimantan namun belum ada kejelasan terkait penanganan kasus tersebut oleh Mapolres Sikka.
"Kami hadir disini adalah ingin menyuarakan kembali terkait TPPO dan sudah ada 7 saksi yang dipulangkan dari Kalimantan, namun hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini,"ujarnya
Dikatakannya, YS diduga kuat sebagai salah satu dalang dari kasus TPPO ini.
Sementara itu, Kasie Humas Polres Sikka AKP Susanto mengatakann, saat ini kasus TPPO dinaikan dari penyelidikan menjadi penyidikan oleh Polres Sikka.
Ia menyebutkan, polres Sikka sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada di Maumere maupun yang baru tiba dari Kalimantan termasuk saksi ahli juga dilakukan pemeriksaan.
"Pak Kapolres lagi tugas diluar nanti sekembalinya pimpinan akan dilakukan gelar untuk penanganan selanjutnya,"ujarnya.
Ia menambahkan, aksi mahasiswa terpaksa dibubarkan karena mahasiswa ingin masuk ke dalam Mapolres Sikka. Kata dia aksi pembubaran tersebut sesuai standar Operasional (SOP).
"Tadi kita minta, untuk perwakilan masuk ke dalam untuk kita audiens, namun mahasiswa tidak mau dan harus rame-rame kedalam, kita kan ada SOP nya, maksud kami ada perwakilan sehingga dengan harapan apa yang ingin disampaikan bisa efektif,"
Penulis: Arnold Welianto
Editor:
VP: Tian Kedoh
#pmkri #demo #aksi #polressikka #ricuh #tppo #maumere #sikka #flores #ntt #tribunflorescom
Ещё видео!