Puisi ini merupakan puisi yang pertama saya upload ke Platform Youtube dengan menggunakan suara saya. Puisi tersebut saya persembahkan untuk kepada siapa saja yang mengalaminya. Terima Kasih.
===============================
Judul Puisi: Seruan Rindu
Karya: Iqbal Sudjaya
Tahun: 2024
Pembaca Puisi: Iqbal Sudjaya
Background pixabay.com : [ Ссылка ]
#SeruanRindu #Rindu #Kangen #IqbalSudjaya #Sastra #Puisi #Cinta
Judul : Seruan Rindu
Langkah kakimu, simfoni yang abadi
Berderap lembut, menari di bilik sunyi
Seakan setiap hentakan adalah irama
Yang mengiringi kisah kita dalam semesta
Suara merdumu, nyanyian dari surga
Mengalun tenang, melipur luka-luka jiwa
Hadirnya cinta yang kau ajarkan padaku
Membuka pintu bagi cinta yang sejati itu
Namun kini, jejakmu perlahan pudar
Menghilang bersama malam yang tak bersandar
Hujan menghapusnya, embun menutupinya
Seolah-olah dunia merenggut kisah kita
Aku berdiri di sini, di antara sunyi yang pekat
Mencari jejakmu, mengadu pada semesta yang bejat
Hatiku, sangkar yang memanggil-manggil namamu
Bergemuruh dalam gelap, merindukan hadirmu
Kasih, tiap malam kugelar doa penuh harap
Namamu kusebut, meski suaraku serak
Rindu ini, seperti sungai tanpa muara
Mengalir jauh tanpa tahu ke mana akhirnya
Ke mana lagi harus kulepas semua pilu?
Ke mana lagi kaki ini melangkah tanpamu?
Seolah-olah dunia kehilangan warna
Saat kau tak ada, semuanya tak bermakna
Engkaulah sang penawar luka yang abadi
Malaikatku, sinar yang tak terganti
Rindu ini menggelegak, membakar dadaku
Tak ada satupun yang mampu menggantikanmu
Kasih, engkau adalah lentera di kegelapan
Pelindungku dari gigil, penjaga dari kehancuran
Engkaulah suara yang menuntunku pulang
Saat dunia terasa begitu kejam dan garang
Jika rindumu sama membara seperti ini
Dengarkan panggilanku dalam doa yang sunyi
Pulanglah, kasihku, pulanglah ke dalam pelukanku
Aku di sini, menanti dalam rindu yang tak pernah pudar waktu
Tanpamu, dunia terasa begitu hampa
Setiap detiknya meluka, menyayat tanpa ampun
Namun, aku akan tetap berdiri di sini
Menjaga cinta kita, meski kau jauh di sana
Kasih, dalam tiap hembus nafasku yang tersisa
Aku menunggu, aku berharap, aku berdoa
Kembalilah, pelipur lara yang kurindu
Agar rindu ini dapat bermuara di pelukmu
Iqbal Sudjaya | Jakarta, 22 November 2024
#puisi #sastra #sajak #IqbalSudjaya #poetry #poem #hati #rindu #kisah #luka
Ещё видео!