Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Beredar kabar adanya laporan penembakan terhadap dua anggota kepolisian di Puncak Jaya, Papua oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Terkait kabar itu, Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan pihaknya masih mendalami laporan tersebut.
"Masih didalami. Kan baru laporan," ujar Syafruddin, di kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jl. Jenggala No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).
Lantaran masih berupa laporan dan masih didalami, ia pun belum mengetahui siapa pelaku dan penyebab sebenarnya kematian dua anggota Polri tersebut.
Jenderal bintang tiga ini pun meminta semua pihak bersabar mengenai perkembangan kasus itu.
"Karena masih laporan, belum tahu pelakunya, belum tahu sebabnya. Kita tunggulah (laporan terkait penembakan tersebut), dalam waktu dekat ini," tutur dia.
Sebelumnya, dua personel Polres Puncak Jaya, Papua, ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kamis (2/8/2018). Kedua personel tersebut ialah Bripka Abraham Balagaise dan Briptu Ronaldus Abar.
Korban ditembak KKB sekitar pukul 17.30 WIT, di Jalan Sosial, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya. Awalnya, korban pergi dari kediaman mereka menuju Mapolres Puncak Jaya dengan menggunakan sepeda motor. Di tengah perjalanan, korban ditembak KKB dari arah sebelah kiri jalan.
Akibat kejadian tersebut, Bripka Abraham Balagaise mengalami luka tembak pada paha sebelah kiri dan lengan tangan sebelah kiri. Sementara itu, Briptu Ronaldus Abar mengalami luka tembak pada lengan tangan sebelah kiri.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Polisi Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, saat ini personel Polres Puncak Jaya masih menyelidiki dan mengejar pelaku.
Kamal juga menyayangkan kejadian tersebut. Situasi di Kabupaten Puncak Jaya yang sudah kondusif setelah pilkada serentak 2018 tercoreng oleh perbuatan kelompok yang tidak bertanggungjawab.
"Untuk kedua personel Polres Puncak Jaya yang menjadi korban penembakan, rencananya esok hari (Jumat) akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua guna mendapatkan perawatan medis lebih lanjut," kata Kamal.(*)
Ещё видео!