Federal Reserve (The Fed) akhirnya menaikkan suku bunga acuan semalam (overnight interest rate) sebesar 50 bps. Ini menjadi kenaikan terbesar dalam 22 tahun.
Rabu (4/5), Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan, The Fed juga siap untuk menyetujui kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan kebijakan mendatang, yang digelar pada bulan Juni dan Juli.
Selain itu, kepala bank sentral AS tersebut turut mengimbau warga Amerika yang berjuang dengan inflasi tinggi untuk bersabar. Sementara para pejabat mengambil tindakan keras untuk mengendalikannya.
Pengumuman kenaikan suku bunga Fed di muka tidak biasa dilakukan, tetapi pengumuman ini mencerminkan The Fed sadar inflasi tinggi di AS membutuhkan respons kuat. The Fed juga mencoba menghindari langkah yang mungkin mengarahkan ekonomi Negeri Paman Sam ke dalam resesi.
The Fed juga mengatakan, mulai bulan depan mengurangi simpanan aset sekitar US$ 9 triliun yang terakumulasi selama upayanya untuk memerangi dampak ekonomi dari pandemi virus corona sebagai tuas lain untuk mengendalikan lonjakan inflasi.
"Jika Anda adalah orang ekonomi normal, maka Anda mungkin tidak memiliki banyak uang ekstra untuk dibelanjakan dan itu segera berdampak pada pengeluaran Anda untuk bahan makanan, untuk bensin untuk energi dan hal-hal seperti itu. Jadi kami memahami rasa sakit yang terlibat," ujar Powell.
Neraca The Fed, yang melonjak menjadi sekitar US$ 9 triliun karena bank sentral berusaha melindungi ekonomi dari pandemi, akan dibiarkan turun sebesar US$ 47,5 miliar per bulan pada Juni, Juli dan Agustus dan hingga US$ 95 miliar per bulan, dimulai pada bulan September.
#TheFED #FederalReserve #SukuBungaAcuan #JeromePowell
Ещё видео!