Malaysia datangi indonesia berusaha ambil hati untuk belajar produksi senjata alutsista nkri.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose didampingi Direktur Komersial, Atih Nurhayati menerima kunjungan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Aidid dan Atase Pertahanan Malaysia, Brigadir Jendral Azrin Iskandar bin Zulkaply beserta jajaran delegasi pada Rabu, 03 Mei 2023 di Ruang Auditorium PT Pindad, Bandung.
Tujuan dari kunjungan Delegasi Malaysia ke PT Pindad yaitu dalam rangka belajar terkait produksi industri pertahanan serta melihat secara langsung fasilitas produksi dan produk – produk yang dimiliki oleh perusahaan industri pertahanan di Indonesia.
Kegiatan kunjungan diawali oleh penyambutan dan ramah tamah oleh Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose. Beliau menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kesediaan dan waktunya untuk mengunjungi PT Pindad kepada Delegasi Malaysia yang terdiri dari Dubes Malaysia beserta jajaran Atase Pertahanan Malaysia.
“PT Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengembangkan produk-produk pertahanan keamanan seperti Senjata, Kendaraan Tempur dan Munisi serta Produk – Produk Industrial seperti Alat berat, Infrastruktur Perhubungan, dan Alat Pertanian. PT Pindad juga merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Defend ID. Mudah mudahan dengan adanya diskusi hari ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi hubungan bilateral kedua negara.“ Jelas Abraham Mose.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Aidid sebagai kepala delegasi menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang telah diberikan oleh PT Pindad dan menyampaikan ucapan selamat nya kepada PT Pindad yang baru saja memasuki usia 40 tahun.
“PT Pindad merupakan perusahaan industry pertahanan terkemuka di Indonesia dan sudah dikenal secara Global, Kerja sama Indonesia – Malaysia dalam dunia pertahanan sudah terjalin lama dan semoga akan terus meningkat dan semakin kuat. Indonesia – Malaysia juga sudah pernah menandatangani MoU kerja sama di bidang pertahanan seperti pada tahun 2018 silam.” Jelas Dato’ Syed Mohamad Hasrin Aidid.
Kegiatan kunjungan dilanjutkan dengan sesi diskusi serta tanya jawab antara PT Pindad dengan jajaran Delegeasi Dubes Malaysia dan Atase Pertahanan Malaysia. Kemudian kegiatan diakhiri dengan kunjungan ke fasilitas produksi PT Pindad.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara kedua negara dengan QR Code pada Senin (8/5) ini.
Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022 lalu.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dengan peresmian, per hari ini penduduk Indonesia dan Malaysia dapat melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau DuitNow QR Code.
QRIS dapat digunakan di toko atau pedagang fisik serta online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini.
Perry menyebut terhubungnya pembayaran QR lintas negara antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti nyata penguatan kerja sama dalam kerangka Regional Payment Connectivity (RPC). Hal ini juga dilakukan untuk mendorong pembayaran lintas negara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, terutama bagi UMKM.
Selain itu, Perry juga mengatakan interkoneksi ini juga sejalan dengan inisiatif G20 dalam mengembangkan peta jalan penguatan pembayaran lintas batas.
Sejalan dengan itu, interkoneksi pembayaran antar negara ini juga sekaligus menjadi sebuah capaian yang signifikan dari Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023. Tak hanya itu, hal ini juga menjadi milestone implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Menurut Perry, kerja sama ini akan memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna layanan transaksi pembayaran lintas batas sekaligus menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi.
"Mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital di kawasan, serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas untuk transaksi bilateral dalam kerangka transaksi mata uang lokal," ucap perry melalui keterangan resmi.
Sementara itu, Gubernur Bank Negara Malaysia Nor Shamsiah Mohd Yunus menyampaikan ASEAN kini lebih terhubung dari sebelumnya. Menurutnya, semakin banyak pengguna dari Malaysia dan Indonesia yang akan merasakan manfaat dari pembayaran lintas batas yang lebih, aman, mudah dan efisien.
"Hal ini berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, termasuk sektor pariwisata di kedua negara," kata dia.
Yunus juga menuturkan pembayaran dengan QR antara Indonesia dan Malaysia ini melengkapi interkoneksi pembayaran bilateral yang berkembang di ASEAN. Ia yakin hal ini yang akan berkontribusi terhadap ASEAN yang lebih dinamis dan pengembangan di kawasan.
Ещё видео!