TRIBUN-VIDEO.COM - Amerika Serikat dan sejumlah negara telah memberikan sanksi kepada Rusia atas tindakan invasi militer ke wilayah Ukraina sejak akhir Februari lalu.
Meski begitu, Turki mengambil sikap yang berbeda dengan tidak turut bersama barat.
Turki menilai, sanksi yang diberikan tak akan menyelesaikan masalah.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dalam forum diplomatik di Antalya pada Minggu (13/3) seperti dilansir oleh kantor berita Rusia, TASS.
Ditanya soal alasan mengapa tak turut bergabung soal sanksi tersebut, Mevlut menilai bahwa hal itu tak akan menyelesaikan masalah.
"Kami yakin sanksi tidak akan menyelesaikan masalah," katanya
"Ambil wilayah udara. Sesuai dengan Konvensi Montreux kami tidak memiliki kekuatan untuk menutupnya. Ini adalah kewajiban hukum."
Dengan keputusan ini, maka Turki menjadi satu-satunya negara NATO yang memiliki sikap yang berbeda pada Rusia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengharapkan bahwa semua negara anggotanya untuk memberlakukan pembatasan untuk Moskow.
Seperti diketahui bersama, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.
Dalam pernyataanya, Putin menegaskan tak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina.
Invasi yang dilancarkan Rusia membuat sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi pada Rusia.
Baik itu badan hukum ataupun individu.
Di sisi lain, Turki telah berulang kali mengatakan tidak berminat bergabung dengan sanksi terhadap Rusia.
Ini dilakukan pemerintah Turki agar tidak merugikan ekonominya sendiri dan demi menjaga pintu tetap terbuka untuk dialog dengan Rusia.
(Tribun-Video.com)
[ Ссылка ]
Ещё видео!