Desa Pidpid, keseluruhan wilayahnya berupa lahan kering dan masyarakatnya bergantung pada sekor pertanian yang masih bertani secara konvensional dan belum berorietasi pada market. Namun terdapat hama lokal berupa uret (gayas) yang menyerang tanaman petani sehingga menyebabkan kegagalan panen. Di sisi lain, terdapat potensi limbah serbuk gergaji di Desa Pidpid yang mencapai 15 ton per bulannya dan belum dimanfaatkan, dimana limbah serbuk gergaji ini bisa dimanfaatkan untuk budidya jamur tiram. Proyek sosial dengan judul Budidaya Jamur : Dari Limbah Menjadi Berkah bertujuan untuk memanfaatkan potensi limbah serbuk gergaji untuk budidaya jamur tiram sebagai alternatif sumber pendapatan baru bagi petani di Desa Pidpid,Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem,Bali.
Penerima manfaat langsung program ini adalah anggota Kelompok Tani Pertiwi Mesari yang beranggotakan 34 orang terdiri dari 24 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Semua anggota bermata pencaharian sebagai petani tegalan dan peternak sapi Bali dengan tingkat pendapatan rata-rata Rp. 1.500.000 per bulan. Dari segi pendidikan anggota Kelompok Tani Pertiwi Mesari ada yang tidak bersekolah sampai ada anggota yang sarjana dengan mayoritas pendidikan sampai sekolah dasar. Selain itu penerima manfaat tidak langsung dari program ini adalah pelaku usaha penggergajian kayu, usaha penggilingan padi, dan BUMDES.
Program yang akan dilaksanakan adalah pelatihan budidaya jamur tiram dari proses pembuatan media tanam dengan memanfaatkan limbah serbuk gergaji sebagai media tanam jamur tiram. Selanjutnya dilakukan pembuatan kumbung jamur, setelah kumbung jamur jadi dilanjutkan dengan pembuatan media tanam jamur (baglog) dan proses budidaya jamur tiram. Setelah panen dilakukan pemasaran berupa jamur segar, disini tim akan membantu untuk branding dan pemasaran produk. Pasca budidaya jamur, limbah baglog yang sudah tidak produktif akan dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik dikombinasikan dengan kotoran ternak sapi milik anggota kelompok tani dan dilakukan pengolahan secara kolektif serta hasil pupuknya dimanfaatkan untuk pemupukan di lahan pertanian anggota. Setelah berjalan budiaya jamur selama 1 siklus produksi dilakukan evaluasi terhadap program yang dilaksanakan.
Adapun ukuran keberhasilan proyek sosial ini adalah sebagai berikut : (1) Adanya kesadaran dari petani akan pentingnya limbah serbuk gergaji yang dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. (2) Termanfaatkannya limbah serbuk gergaji yang awalnya dibiarkan berserakan di pinggir jalan Desa Pidpid sebanyak 5 ton per bulannya (33%). (3) Terwujudnya 1 unit demplot budidaya jamur dengan kapasitas 6.000 baglog yang dimiliki oleh Kelompok Tani Pertiwi Mesari. (4) Terjadi peningkatan pendapatan petani anggota Kelompok Tani Pertiwi Mesari yang awalnya rata-rata Rp. 1.500.000 per bulan menjadi hingga Rp. 1.950.000 (30%) pada tahun kedua program berjalan. (5) Terjalinnya kemitraan yang solid antar para stakeholder terkait dalam pemberdayaan masyarakat di Kelompok Tani Pertiwi Mesari.
Ещё видео!