Karena sejatinya, kesuksesan anak tak terlewat oleh peran seorang ibu. Di depan terdapat anak yang hebat, dibelakang ada jerih payah orang tua yang hebat. Maka tidak ada cara lain untuk mensyukuri perjuangan seorang ibu, kecuali berbakti kepadanya, dan di antaranya dengan cara melalui ritual basuh kaki.
Kita tahu, Ibu adalah orang paling berjasa dan juga paling utama dihormati. Sebagaimana ketika Nabi ditanya, “Siapa yang paling utama dihormati?” jawaban Nabi, “Ibumu, ibumu, ibumu; kemudian ayahmu. Hal ini jelas terangkum bahwa menghormati ibu adalah pekerjaan utama untuk menumbuhkan kemuliaan hidup dan mengentaskan kemacetan diri menjadi keadaban yang memberi makna bagi hidup seseorang.
Sungguh, berat bila kita membayangkan. Ibu tak jemu menanti kehadiran kita tiba kedunia. Apapun jalan akan ia tempuh, agar kita tetap sehat dalam kandungan. Apapun ia jalani; sakit karena diterjang, mual kita timbulkan tak membuatnya berkeluh kesah supaya kita tetap nyaman dan tertawa-menangis dalam kandungan.
Dari hari ke hari, kandungan semakin membesar. Kita semakin berat tapi ia tak menyempitkan hatinya untuk bersikap berat. Ia tetap selalu bersyukur dan berdoa dalam tetirah hidupnya, sambil mengelus-elus kita dengan pengharapan kita tumbuh sehat dan lahir dengan selamat.
Dan pada saat waktunya tiba, ibu menisbahkan segalanya; tenaga dan sakit hanya untuk melihat kita selamat ke dunia. Bahkan nyawa ia pertaruhkan agar kita berada di dunia dan merasakan kreasi cipta Tuhan, yaitu dunia.
Membasuh kaki ibu dapat memberikan pelajaran penting bagi kita. Tak hanya menumbuhkan percaya diri tapi juga memberikan bentuk karakter yang baik dan bijak untuk menapaki jalan terang hidup kedepan—dari kesalahan-kesalahan yang telah kita perbuat di masalalu. Keguncangan gulita jiwa dapat terdeteksi sejak dini dari kekalutan berhidup, manakala relasi ritual ini diarahkan kekeinsafan kepada Tuhan, manusia, dan alam semesta.
Dalam situasi kini yang makin krisis etika, berpamit dan mulai rajin merenungkan makna relegiositas ketimbang melontarkan bahasa memicu perseteruan, lewat refleksi basuh kaki ibu kita.
Ещё видео!