Kota Tua Ampenan dibangun oleh Belanda sejak tahun 1924. Menurut sejarah, tujuan pembangunan kota ini adalah untuk mengimbangi kerajaan-kerajaan yang ada di Pulau Bali. Dengan kata lain, pembangunan Kota Ampenan tidak lepas dari ambisi Belanda yang ingin menciptakan kota pelabuhan di Pulau Lombok.
Asal nama Ampenan pada kota ini darikata amben yang dalam bahasa Sasak artinya tempat persinggahan. Sebagai kota pelabuhan yang digunakan sebagai tempat persinggahan berbagai suku bangsa di masa lalu, nama ini sangat cocok untuk Kota Tua Ampenan.
Ampenan pernah menjadi salah satu pelabuhan andalan di Lombok. Kota pelabuhan ini bahkan pernah dijadikan sebagai tempat bertolak bagi jamaah haji yang berasal dari pulau itu. Namun, lokasi pelabuhan kemudian dipindah ke Lembar karena ombak yang cukup besar.
Hingga saat ini, penghuni Kota Ampenan tidak hanya berasal dari satu suku bangsa dan justru sangat beragam. Ada banyak perkampungan di sana yang terdiri dari berbagai etnis seperti Melayu, Tionghoa, Bugis, Arab, dan banyak lagi. Oleh karena itu, keragamanan dan toleransi yang diterapkan oleh mereka patut dijadikan panutan. Apabila sikap toleransi tersebut dilestarikan, Indonesia akan tumbuh sebagai salah satu negara di Asia yang rukun dengan toleransi keberagaman yang tinggi.
Ещё видео!