perjuangan Papua merdeka tidak pernah ada dalam benang merah putih
Bagaimana mungkin simbol yang dibanggakan rakyat Papua itu di jahit Fatmawati? bendera dengan aksen tujuh garis warna biru, enam garis warna putih horizontal, dan di sebelah kiri bergaris vertikal lebar berwarna merah, dan di tengannya terdapat bintang berwarna putih, tidak mungkin kulturalis indonesia. Bintang Kejora atau sapaan kemerdekaan papua sebagai “The Morning Star” itu tidak akan ada dalam benak seorang ibu Negara (1945-1967) dan istri ketiga Bung Karno untuk dijahitnya, karena tidak pernah melihat Papua memperjuangkan Bangsanya dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1 desember 1961 yang kemudian di aneksasi oleh Suaminya lewat pidato berkobar-kobar di alun-alun yogyakarta tersebut.
Pertanyaan demikian seakan mengabaikan fakta-fakta sejarah bangsa papua. Misalnya dalam buku The Morning Star in Papua Barat karya Nonie Sharp, mengatakan bahwa Bintang Fajar pada bendera Papua Barat adalah simbol gerakan Koreri, sebuah gerakan adat dan kultural dari sebuah suku. Tahun 1961, ketika perwakilan dari seluruh wilayah Papua Barat datang bersama-sama untuk memilih simbol identitas nasional, telah disepakati bahwa Bintang Fajar harus menjadi lambang bagi Papua Barat.
Baca Juga :History of the Flag of West Papua
Juga akan membuat sakit hati Markus Wonggor Kaisiepo, seorang desainer yang menyempurnakan bendera itu, sehingga menjadi seperti yang bisa kita lihat sekarang ini.
Tapi sudahlah, itu hanya pertanyaan yang harus di jawab seadanya selayaknya teman lama, tanpa harus keluar masuk Perpustakaan, atau menjelajahi om google. Menjelang beberapa menit, saya menatapnya kembali dengan senyum. Saya langsung bilang begini; “Bung, bintang kejora tidak ada dalam benang merah putihnya Indoensia”.
Ещё видео!