BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Dampak kenaikan harga beras kini dirasakan oleh Jarimin, penjual nasi di Kota Banda Aceh yang terpaksa harus menambah modal jualan.
Dirinya memilih untuk menambah modal daripada mengurangi porsi nasi karena kebanyakan pelanggannya adalah konsumen dengan ekonomi menengah kebawah.
Jika biasanya harga sekarung beras medium ukuran 15 kilogram dijual 170 ribu rupiah, kini naik menjadi 200 ribu rupiah per karung. Padahal dalam sehari jamilin harus menyediakan tiga karung beras, sehingga harus menambah modal sekitar 90 ribu rupiah setiap harinya.
Belum lagi retribusi pajak untuk penjual nasi yang diakui jarimin naik 100 persen. Jika biasanya sebulan dikutip 150 ribu rupiah kini naik menjadi 300 ribu rupiah.
Persoalan kenaikan harga beras, mahalnya harga ikan, serta bumbu dapur sangat berdampak bagi penjual nasi yang berjualan di warung kaki lima. Pasalnya jika mereka menaikkan harga akan berdampak pada pembeli yang rutin makan disana, sehingga mereka harus menambah modal jualan.
Mereka berharap kondisi kenaikan harga bahan pangan ini segera stabil karena sangat berpengaruh pada pendapatan penjual nasi untuk kalangan menengah ke bawah.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!