Sebuah kasus mengejutkan terungkap di lingkungan akademis Sulawesi Selatan. Kepala Perpustakaan UIN Alauddin
Makassar, Andi Ibrahim, diduga menjadi dalang di balik operasi sindikat uang palsu yang beroperasi di dalam kampus.
Lokasi produksi uang palsu ini berada di Kabupaten Gowa, tepatnya di dalam area kampus UIN Alauddin Makassar.
Pilihan lokasi ini tentu mengejutkan mengingat statusnya sebagai institusi pendidikan tinggi.
Investigasi awal mengungkapkan bahwa operasi pemalsuan uang ini telah berlangsung sejak tahun 2010.
Selama lebih dari satu dekade, sindikat ini berhasil menjalankan kegiatannya tanpa terdeteksi.
Proses perencanaan operasi ini dilakukan dengan sangat teliti. Para pelaku mempertimbangkan berbagai aspek untuk memastikan keberhasilan dan kerahasiaan operasi mereka.
Setelah tahap perencanaan selesai, sindikat ini mulai mengumpulkan peralatan yang diperlukan untuk memproduksi uang palsu.
Mereka berusaha mendapatkan peralatan yang dapat menghasilkan uang palsu berkualitas tinggi.
Proses produksi uang palsu dimulai pada Mei 2024. Ini menandai awal dari fase aktif operasi pemalsuan uang tersebut.
Untuk mendukung produksi, sindikat ini mengimpor mesin pencetak khusus dari China. Mesin ini dipilih karena kemampuannya menghasilkan cetakan yang mirip dengan uang asli.
Selain mesin, bahan-bahan penting lainnya seperti kertas khusus dan tinta juga diimpor dari China.
Penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi ini bertujuan untuk menghasilkan uang palsu yang sulit dibedakan dari yang asli.
Pada September 2024, mesin pencetak uang palsu ini berhasil diselundupkan ke dalam gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Pemilihan lokasi ini mungkin dimaksudkan untuk menghindari kecurigaan.
Penempatan mesin di gedung perpustakaan menunjukkan peran kunci yang diduga dimainkan oleh Andi Ibrahim sebagai Kepala Perpustakaan dalam operasi ini.
Dua bulan kemudian, tepatnya pada November 2024, sindikat ini mulai mengedarkan uang palsu hasil produksi mereka.
Dalam peredaran pertama ini, uang palsu senilai Rp150 juta berhasil didistribusikan. Jumlah ini menunjukkan skala operasi yang cukup besar.
Dari pengungkapan kasus ini, pihak kepolisian berhasil menyita uang palsu senilai Rp446,7 juta, dan berharga negara (SBN) senilai Rp 700 triliun serta fotokopi sertifikat deposit Bank Indonesia senilai Rp45 triliun.
Kini, pihak kepolisian tengah menindaklankjuti tindak kriminal yang terjadi di kampus UIN Makassar.
Author: Muhammad Zafran
Jangan lupa like share dan Subscribe agar tidak ketinggalan berita viral hari ini
Homepage: [ Ссылка ]
Instagram : [ Ссылка ]
TikTok: [ Ссылка ]
Facebook: [ Ссылка ]
For business enquiries please contact: pojoksatukangasep@gmail.com
======================
#pojoksatu #beritaviral #beritaterkini
Ещё видео!