KESULTANAN DEMAK penerus MAJAPAHIT
#Demak #Majapahit #Prawoto
Mengkaji Kesultanan Nusantara
Sejarah Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak
Transisi Majapahit ke Demak adalah peralihan Peradaban yang sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Pertemuan Muslim dan Jawa sudah terjadi berabad-abad sebelumnya. oleh karena itu, proses transisi ini bisa berlangsung dengan baik.
Simak Juga :
Sejarah Sunan Prawoto sebagai Raja Demak ke-4 [ Ссылка ]
Nasab Raja-raja Demak Bintara di Tarikh Al-Auliya - KH. Bisri Mustofa [ Ссылка ]
Silsilah raja-raja Demak menurut Manuskrip Anom [ Ссылка ]
LOKASI KERAJAAN DEMAK, DITEMUKAN (di Prawoto Pati ) [ Ссылка ]
MUSYAWARAH PENDIRIAN MASJID DEMAK DI PRAWOTO [ Ссылка ]
SEJARAH DEMAK, RADEN PATAH. Pendidikan dan Keilmuan [ Ссылка ]
RADEN PATAH, Asal-usul dan Nasab Berdasarkan buku Atlas Walisongo karya Agus Sunyoto [ Ссылка ]
Sejarah dan Kisah Raden Fatah, Sunan Ampel dan Sunan Prawoto [ Ссылка ]
Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam yang digagas Walisongo di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-16 Masehi seiring kemunduran Majapahit. Kesultanan Demak pun mulai memperlihatkan eksistensinya dan tentunya meninggalkan peninggalan sejarah.
Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah (Jin Bun), yaitu anak dari Brawijaya V (Raja Terakhir Majapahit) dan Siu Ban Ci (selir muslim berdarah Tiongkok).
Sebelum meninggalkan warisan bersejarah, Kerajaan Demak pernah berada di masa kejayaan tertinggi dan menjadi bukti keberadaannya membawa pengaruh sangat besar.
Letak kerajaan Demak yang berada di kawasan strategis, pinggiran Selat Muria mampu memiliki dua pelabuhan besar yang dapat mendorong perekonomian.
Kisan Raden Patah berguru kepara Sunan Ampel adalah Fakta bahwa Raden Patah sangat dekat dengan para Walisongo
Berdirinya Kerajaan Demak ditandai dengan adanya condro sengkolo “Sirno Ilang Kertaning Bumi”. Sinangkelan Kerajaan Demak yaitu “Geni Mati Siniram Janmi” yang memiliki arti tahun soko 1403 atau 1481 M. Menurut cerita Rakyat, pada saat berkunjung ke Glagah Wangi orang pertama yang dijumpai oleh Raden Fatah adalah Nyai Lembah. Nyai Lembah ini berasal dari Rawa pening.
Atas saran yang diberikan oleh Nyai Lembah ini, Raden Fatah bermukim di desa Glagah wangi yang saat ini lebih dikenal dengan nama “Bintoro Demak”. Pada perkembangannya, bintoro Demak inilah yang menjadi ibu kota Negara Kerajaan Demak. Namun saat ini muncul tafsir kritis akan pemahaman teks sejarah tersebut. alasannya didasarkan pada bahwa Demak adalah nama Kesultanan, bukan nama daerah seperti sekarang ini yang Demak merujuk pada Kabupaten.
Ещё видео!