Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
VP: Angga | Rep: Pramita Kusumaningrum
PONOROGO, TRIBUNJATIM.COM - Pasca longsor yang menutup jalan di Dukuh/Dusun Gondangsari, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo pada Minggu (7/1/2024) muncul retakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah memetakan. Muncul retakan Hany berbentuk tapal kuda.
Retakan tersebut demgan panjang 50 meter dengan kedalaman bervariasi. Kedalaman mulai 20 centimeter hingga nyaris 100 centimeter.
Retakan tersebut mengandam belasan rumah warha. Rinciannya ada 10 rumah berada di atas retakan, sedangkan 6 rumah lainnya berada di bawah retakan.
“Anjuran atau rekomendasi ke warga terdampak yang rumahnya berada di atas dan bawahnya Kalau hujan deras mohon mengungsi sementara atau mengungsi,” ujar Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo, Suwito Cenil, Kamis (11/1/2024).
Dia menjelaskan bahwa BPBD Ponorogo telah melakukan alat manual untuk mengukur retakan. Ada 4 titik dipasangi alat berupa kayu untuk mengukur retakan.
“Kalau geser ya berarti ada retakan juga termasuk kedalamannya,” ungkap Suwito.
Kepala Dusun (Kasun) Gondangsari, Miseri menjelaskan bahwa retakan sebenarnya sudh dari tahun 2021. Namun beberapa hari hujan mengguyur lokasi dengan intensitas deras.
“Retakannya tambah parah. Dan ini ada yang baru. Rekomendasi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) warga diminta mengungsi,” kata Miseri.
Namun, kata dia, warga sempat menolak. Hingga mereka memilih untuk mengungsi saat makam gari dan saat hujan.
“Kalau siang hari mereka memilih untuk kembali ke rumah. Malam mereka ke rumah warga lain yang aman. Hujan juga begitu,” pungkasnya.
#tribunmadura #sampang #pamekasan #bangkalan #sumenep
Ещё видео!