Seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, pemerintah terus berupaya membenahi dan memperkuat industri baja nasional dengan mewujudkan negara mandiri dari impor baja. Namun yang saat ini tengah dialami hampir seluruh Negara di dunia adalah minimnya permintaan akan produk baja karena dampak pandemi Covid-19.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier mengatakan di era Covid-19 semua Negara berupaya mencari cara agar permintaan di industry baja meningkat.
“Di Amerika, ada upaya dari industri bajanya menyurati parlemen untuk mengeluarkan semacam infrastruktur bill yang tujuannya untuk mendorong industri baja agar bergerak. Karena pada saat Covid-19 hampir seluruh industri baja ini mengalami slow down dan kemudian banyak dijumpai tenaga kerja yang mungkin dijaga, agar tidak di PHK. Ini satu upaya yang besar, jadi distruption dari supply chain secara global,” terangnya dalam dalam keterangan
Ia menambahkan, jika diliat dari peta dunia sebanyak 52% pengguna baja itu di sektor konstruksi dan bangunan. Kemudian, 16% equipment/machining, 12% di sector otomotif, 10% di house hold, dan 3% di sektor lainnya seperti alat elektronik. Karenanya, infrastruktur menjadi penting untuk di dorong oleh dana pemerintah.
#besibaja #stopimpor#indonesia
Ещё видео!