Gunung Sembung adalah nama sebuah bukit/ dataran tinggi di wilayah Utara Cirebon yang terletak di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Gunung Sembung merupakan kompleks makam Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah (salah satu Wali Songo) dan keluarganya. Selain itu juga terdapat makam-makam Sultan Cirebon beserta kerabatnya dan juga para leluhur Cirebon.
Kompleks makam Gunung Sembung dibangun pada tahun 1400 Saka yang ditandai dengan candra sengkala “SIRNA TANANA WARNA TUNGGAL”. Di depan komplek makam terdapat alun-alun. Di halaman alun-alun ini terdapat dua bangunan yaitu MANDE MANGU atau MANDE TEPASAN yang berada di sisi barat dan Pendopo Ringgit yang berada di timur. Bangunan Mande Mangu dibuat pada tahun 1402 Saka yang ditandai dengan candrasengkala “SINGA KARI GAWE ANAKE”. Menurut tradisi bangunan tersebut merupakan hadiah dari Ratu Nyawa anak Raden Patah dari Demak yang menikah dengan Pangeran Bratakelana (anak Sunan Gunung Jati).
Gerbang utama untuk memasuki komplek makam ada dua berbentuk gapura candi bentar. Dua gerbang tersebut dinamakan Gapura Kulon dan Gapura Wetan. Gerbang yang dipakai untuk umum adalah yang berada di timur (Gapura Wetan). Memasuki halaman pertama di sisi kanan terdapat Sumur Jati. Di sebelah kiri gerbang berderet tiga bangunan yaitu Mande Cungkup Danalaya, berada di bagian timur, di bagian tengah ruang Museum merupakan tempat penyimpanan benda-benda milik Sunan Gunung Jati. Benda-benda tersebut merupakan pemberian dari negara luar diantaranya 10 guci dari Cina masa dinasti Ming. Di sebelah selatan Kong Museum adalah bangunan Mande Cungkup Trusmi.
Memasuki pintu gerbang kedua di sebelah kanan terdapat bebrapa padasan untuk mengambil air wudlu bagi peziarah. Di sebelah kiri terdapat bangunan Pendopo Soka yang fungsinya untuk tempat istirahat bagi tamu yang akan ziarah. Di sebelah selatan bangunan ini terdapat Siti Hinggil. Selanjutnya di sebelah selatan Siti Hinggil terdapat bangunan Mande Budi Jajar atau Mande Pajajaran, yang dibuat pada tahun 1401 Saka (1479 M) yang ditandai dengan candrasengkala “Tunggal Boya Hawarna Tunggal”. Bangunan ini merupakan hadiah dari Prabu Siliwangi kepada Pangeran Cakrabuana atau Walasungsang. Mande Pajajaran berdenah bujur sangkar dengan ukuran 9, 80 x 9,80 m. Tinggi bangunan 6,80 m dan memiliki tiang 8 buah.
Memasuki halaman ketiga melewati Gerbang Weregu, selanjutnya melalui koridor menuju bangsal Pekemitan. Bangsal ini terbagi dua bagian di sebelah timur disebut Paseban Kraman dan yang di sebelah barat disebut Paseban Bekel. Di sekitar halaman peziarah banyak terdapat makam-makam kerabat kesultanan baik dari Sultan Kasepuhan maupun Kanoman. Para peziarah melakukan prosesi ziarah hanya sampai di sini. Untuk ziarah ke makam Sunan Gunung Jati cukup diwakili hingga di Lawang Pesujudan yang berada di sebelah utara halaman.
Di sebelah timur halaman ini terdapat bangunan yang disebut Gedong Raja Sulaeman. Gedung ini dibangun oleh Sultan Sepuh ke-9. Di sebelah barat halaman peziarah terdapat bangunan yang dinamakan Pelayonan atau Mande Layon. Di sebelah barat bagian ini terdapat komplek makam khusus yang berpagar kayu. Salah satu makam di halaman ini adalah makam Nio Ong Tin (Nyai Rara Sumanding).
Di sebelah selatan terdapat gerbang yang disebut Lawang Krapyak. Di sebelah utara terdapat gerbang menuju halaman berikutnya yang disebut Lawang Pesujudan atau Siblangbong. Lawang Krapyak dan Lawang Pesujudan merupakan dua dari sembilan pintu gerbang yang berada pada satu garis lurus dari selatan ke utara hingga sampai ke makam Sunan Gunung Jati di bagian puncak bukit.
Di bawah ini susunan gedung dan makam yang terdapat di dalamnya:
Gedung Jinem:
1. Syekh Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati
2. Tubagus Paseh/Fadillah Khan/Falatehan
3. Nyi Mas Rarasantang/Nyi Mas Syarifah Mudaim
4. Nyi Mas Khuraisin/Nyi Gede Sembung
5. Nyi Mas Pakungwati/Nyi Gede Tepasari
6. Pangeran Dipati Carbon
7. Pangeran Bratakelana
8. Pangeran Pasarean
9. Ratu Mas Nyawa
10. Ratu Wanawati
11. Pangeran Dipati Ratu
12. Ratu Raja Wulung Ayu
13. Pangeran Dipati Agung
14. Ratu Raja Agung
15. Pangeran Sendang Lemper
16. Putra Tubagus Paseh
Kompleks Mbah Kuwu Carbon:
1. Syekh Mursyhadatillah/Pangeran Walangsungsang/Mbah Kuwu Carbon/Pangeran Cakrabuana
2. Sayid Abdurahman/Pangeran Panjunan
3. Sayid Syarifudin/Pangeran Kejaksan
4. Putri Nyi Ong Tien/Nyi Mas Rara Sumanding
Kompleks Ki Gede Bungko:
1. Ki Gede Sembung/Gegeden Kalisapu
2. Pangeran Tuban
3. Pangeran Sendang Jayaning Laut
4. Pangeran Puyuman/Ki gede Bungko
Kompleks Panembahan Ratu:
1. Pangeran Dipati Wirasuta
2. Sultan Panembahan Ratu/Sultan II Cirebon
3. Ratu Mas Gelampok/Nyi Mas Ratu Pajang
4. Pangeran Suryamajanegara
5. Ki Surapati Nenggala/Dipati Keling
Kompleks Pangeran Sendang Garuda:
1. Pangeran Manis/Ki Penanggapan
2. Ratu Sekarwangi
3. Pangeran Jipang
4. Ratu Sandrawati
5. Raden Pandan
6. Raden Sepet
7. Pangeran Kagok
8. Pangeran Magrib
9. Pangeran Sendang Garuda
(bersambung...)
Ещё видео!