SERAMBINEWS.COM, BRUSSELS - Kelompok besar migran tidak berdokumen telah menduduki sebuah gereja di Belgia untuk menarik perhatian pemerintah karena situasi mereka terimbas akibat pandemi.
Ratusan migran mengungsi ke Gereja Saint-Jean-Baptiste au Beguinage di Brussel dari 24 hari yang lalu setelah seorang pendeta memberi akses bersyarat yaitu protokol kesehatan harus dijalani.
Migran yang tinggal di Brussel selama bertahun-tahun tetap bertahan hidup meski tidak memiliki dokumen resmi.
Beberapa telah tinggal di Belgia selama lebih dari 20 tahun tanpa dokumen resmi atau disebut sebagai tanpa kertas.
Para imigran "tanpa kertas" sebelumnya menempati rumah ibadah tersebut dengan izin administrasi gereja.
Sekitar 270 migran dari 17 negara menunggu untuk bertemu dengan pejabat dari pemerintah Belgia untuk mendapatkan izin tinggal.
Para imigran itu yang sebagian besar beragama Islam.
Tinggal di Belgia sangat sulit tanpa izin, juru bicara para imigran, Mohammed dari Aljazair meminta pemerintah mencari solusi atas masalah ini.
Ada imigran dari banyak negara seperti Pakistan, Afghanistan, Kongo, Tunisia, Maroko, dan Filipina di gereja.
Diperkirakan ada lebih dari 100.000 imigran "tanpa kertas" di Belgia. Beberapa dari mereka bersekolah dan mendapat gelar di sini, ada yang sudah tinggal sejak masih kecil, dan beberapa lainnya bekerja meskipun ilegal.
Para pendatang ilegal yang bekerja mendapat upah di bawah standar.
Santo Yohanes Pembaptis di Béguinage telah ditempati oleh para migran di masa lalu.(*)
Sumber: Anadolu Agency
Baca berita lainnya di [ Ссылка ]
Ещё видео!