Pencemaran lingkungan hidup akibat penggunaan plastik rasanya sudah sangat mengkhawatirkan.
Seekor paus sperma ditemukan terdampar dan mati di Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada Minggu, 18 November lalu. Bangkainya yang terbawa air laut sudah membusuk dan bagian tubuhnya sudah tidak lengkap.
Tapi yang membuatnya tambah mengenaskan, seperti diungkap akun media sosial WWF Indonesia, terdapat banyak sampah hingga mencapai 5,9 kg di dalam perutnya. Dari botol plastik, tali rafia, bahkan hingga sandal jepit ditemukan saat petugas setempat membelahnya.
Pihak berwenang juga tidak bisa melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian paus sepanjang 9,5 meter itu karena keadaannya yang sudah sedemikian rupa.
Diberitakan Kompas, bangkai paus akhirnya dikuburkan pada Selasa kemarin karena aroma busuknya mengganggu masyarakat sekitar. Tulangnya akan dijadikan spesimen di Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi, sedangkan sampel plastik diambil untuk diteliti.
Bisa jadi kumpulan sampah plastik yang termakan paus berasal dari sungai yang telah tercemar. Sebuah studi menunjukan bahwa empat sungai di Indonesia termasuk ke dalam daftar 20 sungai paling tercemar sampah plastik di dunia.
Ещё видео!