Delapanpuluh atlit berlaga dalam liga paralayang Jatim seri IV yang dihelat di Gunung Gede, Desa Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo, Jumat(07/09/2018) sampai dengan Minggu(09/09/2018).
Kejuaraan Paralayang yang diselenggarakan di Ponorogo merupakan yang pertama kalinnya, setelah Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) menyatakan angin yang ada di kawasan Gunung Gede Desa Tatung ini sangat bagus dan cocok untuk kegiatan olah raga paralayang.
“Jadi untuk kondisi di Gunung Gede, Tatung ini berbeda dengan lokasi lain, karena angin bisa bertiup baik dari depan maupun dari belakang, sementara ditempat lain, seperti di Batu, Malang angin hanya berhembus dari depan saja,”ucap ketua ketua Fasi Jawa Timur Arif Eko Wahyudi.
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi menyampaikan pihaknya sudah melakukan survei beberapa gunung. Di Ponorogo ini yang memenuhi standar karena ada tempat untuk take bisa landing sehingga bisa melakukan terbang (Free Shuttle) beberapa kali.
“Istimewanya di Ponorogo ada musim angin utara dan selatan yang tetap bisa dipakai. Selain itu gunungnya tidak terlalu tinggi sehingga jika dibuat latihan sangat cocok bisa sampai 10 kali,”terang Arif.
Dalam kejuaraan yang dibuka langsung oleh Bupati Ponorogo, Ipong Mukhlisoni ini, Ponorogo mengirimkan 3 atletnya untuk menjajal kemampuannya melawan atlet-atlet senior.
Ke tiga atlet tersebut antara lain Dimas dari SMAN 3 Ponorogo, Rona siswa SMAN 1 Ponorogo dan Ulya siswa MTs Al Azhar Sampung.
