Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI bekerja sama dengan Yayasan Padma Sada Svargantara sebagai inisiator Sound Of Borobudur Movement, dan Kompas Group menyelenggarakan “Konferensi Internasional Sound of Borobudur: MUSICoverNATIONS: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik”.
Ternyata, Borobudur bukan hanya adikarya konstruksi dan arsitektur, tetapi juga memuat sejarah musik. Pada relief candi, terpahat berbagai alat musik yang berasal bukan hanya dari berbagai provinsi Indonesia, tetapi sedikitnya 40 negara dunia. Konferensi ini akan mendiskusikan upaya merangkai kembali keterhubungan antar bangsa melalui musik sebagaimana pada masa Borobudur dibangun. Selain itu, juga membahas proyeksi membangun sound destination sebagai destinasi baru dan Sound of Borobudur sebagai sebuah alternatif destinasi baru dalam dunia pariwisata.
Konferensi menghadirkan para pembicara ahli dari akademisi, praktisi, etnomusikologi, birokrat yang menguasai tentang industri kreatif seni musik serta ekonomi kreatif, serta perwakilan dari UNESCO dan VITO. Sebagai Keynote Speaker adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Bapak Sandiaga S Uno, dan Sambutan Pembuka oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo dan Yayasan Padma Sada Svagantara Bapak Purwa Caraka.
Sesi 1 Merangkai kembali keterhubungan antar bangsa melalui alat musik yang terpahat di relief candi Borobudur”
Diskusi menghadirkan:
1. Prof. Emerita Margaret Kartomi AM, FAHA, Dr. Phil, Guru Besar di Sir Zelman Cowen School of Music and Performance, Monash University, Australia
2. Addie MS, pendiri Twilite Orchestra, pianis, pencipta lagu, komponis, arranger, dan produser music
3. Tantowi Yahya, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Selandia Baru, Samoa, Tonga, Cook Islands dan Niue dan Duta Besar Keliling untuk Wilayah Pasifik
Sesi 2 Membangun sound destination sebagai destinasi baru, mengimplementasikan Borobudur sebagai sebuah warisan yang harus dikerjakan”
Diskusi menghadirkan:
1. Prof. DR. M. Baiquni MA, pakar geografi pembangunan, pendiri Sustainable Tourism Action Research Society, dan mantan Ketua Program Magister Kajian Pariwisata Sekolah Pasca Sarjana Unversitas Gadjah Mada (UGM
2. Dr. Muhammad Amin, S.Sn., M.Sn, MA. Kemenparekraf Direktur Musik, Direktur Industri Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan Kemenparekraf RI;
3. Moe Chiba Representative UNESCO
4. Sulaeman Shehdek Representative VITO
Konferensi diadakan secara Hybrid, yaitu secara luring untuk undangan yang terdiri atas para tokoh masyarakat, pejabat Dinas Pariwisata Provinsi dan Kab/Kota, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi dan Kab/Kota, Asosiasi Usaha Pariwisata (ASITA, PHRI, GIPI, dll), pelaku wisata, budayawan, seniman, LSM, komunitas gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan media massa, serta secara daring untuk seluruh peserta dari seluruh dunia melalui link Zoom dan YT Harian Kompas dan YT Sound of Borobudur. Acara dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Juni 2021, pukul 08.00-12.00 WIB dan 13.00 – 17.30 WIB
@soundofborobudur, @kemenparekraf.ri, @hariankompas
#SoundofBorobudur
#WonderfulIndonesia
#EkonomiKreatif
Ещё видео!