Masyarakat Samin di dusun Jepang - Margomulyo - Bojonegoro hidup di tengah hutan jati, kawasan KPH Bojonegoro.

Sebagai petani tadah hujan, hanya tanam padi saat penghujan. Musim kemarau seperti ini, di kebun hanya beberapa jenis saja yang bisa tumbuh, seperti jagung dan tebu.

Tanah kapur tentu saja gersang. Maka memelihara ternak sapi menjadi pilihan mengisi kemarau panjang. Mereka menyimpan cadangan pangan ternak, menggunakan damen / dahan padi model slinder yang bisa tahan hingga musim hujan tahun depan.

Masyarakat Samin bisa jadi paling belakang mengetahui Republik Indonesia, karena mereka hidup di tengah hutan, dan baru tahun 1961 mereka memperoleh kabar bahwa Indonesia sudah merdeka.

Mbah Surokarto Kamidin mencoba menemui sendiri Presiden Soekarno untuk menanyakan kebenaran Indonesia merdeka, tapi tidak ketemu. Lalu diulangi dua tahun kemudian dan berhasil.

Setelah memperoleh informasi langsung dari Bung Karo, Mbah Surokarto menyampaikannya pada seluruh pengikut Dulur Sikep Samin. Lalu ia mengutus putranya, Hardjo Kardi, untuk menyampaikan berita kemerdekaan pada pengikut Samin di pelosok-pelosok Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Peristiwa ini nyaris bersamaan dengan bergabung saudara-saudara di Papua dengan Republik Indonesia.

Kini warga Samin dusun Jepang sudah tidak terkucil lagi, seperti ketika di boikot pada zaman Belanda.

Pada masa orde baru, warga Samin berhasil mendirikan SD Negeri Margomulyo II di dusun Jepang.

Anak-anak Samin diajarkan Pancasila dan ditanamkan budi pekerti yang sudah diajarkan oleh leluhurnya.

Ajaran Samin berisi tentang kejujuran, kerja keras, menghargai alam, cinta tanah air tidak bertentangan dengan Pancasila maupun ajaran Islam.

Sebagai pemangku budaya Jawa yg adiluhung, mereka ajarkan seni budaya di Sanggar Budaya Dusun Jepang sebagai filter budaya.

Pada penyelenggaraan Festival Samin 2019, yang berlangsung mulai 8 hingga 11 September, warga Samin ingin memperlihatkan bagaimana cara mereka hidup dalam budaya Sedulur Sikep.

Berbagai program digelar, seperti seni pertunjukan, dialog budaya, cara membuat batik udeng, musik etnis, sastra dan sebagainya.

свернуть