JAKARTA, KOMPAS.TV Danseskoal Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menceritakan saat dirinya pernah mengalami blackout di kapal KRI Nanggala-402.
Saat terjadinya blackout, Iwan mengaku sedang istirahat di lantai 3.
"Waktu mengawaki Nanggala, pun pernah mengalami blackout itu. Jam 12 malam, blackout saya sedang istirahat di lantai tiga. Saya langsung lompat" kata Iwan saat bercerita kepada wartawan (27/4).
Ia menceritakan, saat blackout terjadi, hanya lampu emergency yang menyala, semuanya mati.
Ia menambahkan, ketika blackout terjadi, bagian belakang kapal pun juga turun hingga kemiringan 45 derajat.
Iwan yang saat itu terbaring, langsung bergegas melompat dari tempat tidur.
"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.
"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (turun) sampai dengan 90 meter, Bapak-bapak bisa membayangkan bagaimana posisi blackout saat itu", kata Iwan.
Saat menghadapi situasi tersebut, Komandan kapal memerintahkan prajurit untuk pindah ke bagian depan kapal.
"Tapi karena (kemiringan) 45 derajat ini, maka kita merangkak. Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.
Untuk menghadapi kondisi demikian, Iwan menyebut KKM waktu itu menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan, sehingga kapal dapat bergerak naik.
"Yang dilaksanakan oleh KKM adalah menghembus tangki pemberat pokok ini sampa tangki tahan tekan, sehingga kapalnya bergerak naik.
"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana. Tapi karena kecanggihan KKM pada saat itu, langsung bisa ketahuan langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah saat itu," kata Iwan.
Editor Video : Agung
Ещё видео!