TRIBUN-VIDEO.COM - Mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin memberikan tanggapan terkait kasus penganiayaan santri yang meninggal dunia di Pondok Pesantren Gontor.
Diketahui santri AM diduga meninggal karena dianiaya oleh seniornya.
Menanggapi hal itu, Lukman mengatakan peristiwa tindak kekerasan itu adalah sebuah kecelakaan.
Lukman menyebut tak ada pihak manapun yang berniat menghilangkan nyawa, bahkan dari pihak terduga pelaku.
Menurut Lukman, Pondok Gontor memang menerapkan disiplin tinggi pada setiap santrinya.
Namun tindak kekerasan tak dianut dalam sistem pendidikan Gontor secara resmi.
Hal itu disampaikan Lukman dalam unggahan di akun instagram miliknya pada Minggu (11/9) lalu.
Lukman pun memaknai peristiwa kekerasan santri di Gontor tersebut sebagai ujian untuk naik kelas.
Menurutnya pelajaran yang dapat diambil dari kasus itu adalah penanaman nilai dan norma pendidikan yang memanusiakan manusia.
Selain itu regulasi dan pengaturan pola pengasuhan santri juga perlu dibenahi.
Menurut Lukman, semua aspek itu harus disempurnakan.
Evaluasi dan refleksi terhadap kasus penganiayaan santri juga harus dilakukan secara serius.
Lukman juga turut mengomentari soal surat perjanjian antara wali santri dengan PMDG.
Yakni terkait kesediaan menaati dan mematuhi penerapan sistem, pola pendidikan, dan pengajaran di PMDG.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kata Mantan Menag soal Kasus Penganiayaan Santri Gontor: Kekerasan Tak Dianut di Pendidikan Gontor,
[ Ссылка ].
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Host: Yustina Kartika
VP: Dedhi Ajib Ramadhani
Ещё видео!