Tradisi malamang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam,dan berlangsung secara turun temurun sampai sekarang.Menurut Tambo (kisah yang meriwayatkan tentang asal usul dan kejadian masa lalu yang terjadi di Minangkabau) tradisi ini berlangsung dari peran Syekh Burhanuddin (Pembawa ajaran Islam Minang Kabau).
Saat itu Syekh Burhanuddin melakukan perjalanan ke daerah pesisir Minangkabau untuk menyampaikan agama Islam serta bersilaturrahmi ke rumah penduduk.Dari kunjungannya,masyarakat sering memberikan makanan yang masih diragukan kehalalannya.Dia pun menyarankan kepada masyarakat yang dikunjungi agar mencari bambu,kemudian mengalasnya dengan daun pisang muda.Setelah itu dimasukan Beras ketan putih dan santan,kemudian dipanggang di atas tungku kayu bakar.Syekh Burhanuddin pun menyarankan kepada setiap masyarakat agar menyajikan makanan lamang ini menjadi simbol makanan yang dihidangkan dalam silaturahim.
Tradisi ini bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan sebagai bagian dari kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara bersama oleh sekelompok atau kerabat. Tujuannya untuk sarana berkumpul dan mempererat tali silaturahmi menunggu datangnya Bulan Ramadhan.Biasanya lemang dibuat dalam jumlah yang banyak dan disajikan untuk kudapan dalam acara Maulid Nabi di surau-surau yang berada di wilayah Minangkabau. Sehingga lemang berkaitan erat dengan nilai kekompakkkan.
(Sumber : Wikipedia)
Lokasi :
Alamat : Jl. Kramat Raya, samping Fly Over, Kec. Senen, Jakarta Pusat
Email : indonesianstreetfoods@gmail.com
Social Media : @indonesianstreetfoods
Camera: Iphone 11 Pro Max
Editing Software: Imovie
Disclaimer: I do not own any of the music in this video.
please leave requests down below!
like and subscribe if you want :)
Thank You for watching 😊
#ramadhan2020
#indonesianstreetfood
#streetfoodindonesia
Ещё видео!