(Antara) - Agenda utama pemerintahan Presiden Joko Widodo sepanjang tahun 2014 – 2019, tertuang dalam Nawa Cita, dimana salah satu diantaranya adalah membangun kawasan pinggiran Indonesia, termasuk daerah perbatasan wilayah NKRI dengan negara tetangga.
Pembangunan wilayah perbatasan, yang merupakan etalase negara, memiliki fungsi startegis dalam dimensi kedaulatan negara, pertahanan, keamanan dan ekonomi. Pembangunan wilayah perbatasan dapat diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur dasar serta pengembangan jalan raya atau jalur konektivitas.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan pembangunan infrastruktur di perbatasan sebagai kegiatan prioritas, dengan tujuan untuk pengembangan wilayah, optimalisasi sumber daya alam serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Terkait hal tersebut, dibangun jalur paralel yang sejajar dengan garis perbatasan yang meliputi ujung barat hingga timur Kalimantan, Motaain ke Motamasin di Nusa Tenggara Timur, serta jalur paralel Jayapura ke Merauke di Papua.
Keberadaan jalur paralel ini berdampak langsung pada kegiatan ekonomi masyarakat. Terbukanya konektivitas antar daerah serta simpul-simpul ekonomi, membawa pengaruh pada kemudahan lalu lintas perdagangan bahkan juga meningkatkan arus wisatawan.
Perubahan perekonomian yang signifikan, terlihat di wilayah perbatasan Indonesia dan Republik Demokratis Timor Leste (RDTL) dan wilayah perrbatasan indonesia – Malaysia, di Kabupaten Sambas.
Jalur paralel yang dibangun di perbatasan NKRI dan RDTL, dibangun dalam 6 ruas jalan yang menghubungkan Moaain di Kabupaten Belu dan Motamasin di Kabupaten Malaka, sepanjang 176,2 Kilometer.
Pembangunan jalur ini membutuhkan sinergitas dengan pihak-pihak atau lembaga lain, termasuk masyarakat yang memberikan kemudahan untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan.
Sedangkan jalur paralel di Perbatasan Indonesia-Malaysia, dibangun sepanjang 850 kilometer, terbagi atas 12 koridor. Sulitnya medan, termasuk keharusan untuk tetap menjaga kelestarian hutan Kalimantan, menyebabkan Kementerian PUPR melibatkan tokoh adat serta TNI sebagai pelaksana.
Sekalipun target pengerjaan selesai tahun 2019 mendatang, namun masyarakat setempat telah merasakan manfaat dari pembangunan jalur paralel perbatasan ini.
SEGMEN I : Membangun Daerah Melalui Jalan Pararel Perbatasan
SEGMEN II : Jalan Pararel Perbatasan Indonesia - RDTL
SEGMEN III : Jalan Pararel Perbatasan Indonesia - Malaysia
copyright © AntaraTV
LKBN Antara - Indonesia
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]...
You can also see our video on :
1.Antaranews : [ Ссылка ]
2.Youtube channel : [ Ссылка ]... (antara tv)
3.Yahoo : [ Ссылка ]
4.Twiter : [ Ссылка ]
5.Facebook: [ Ссылка ]... (fan page)
6.Mivo : [ Ссылка ] (live streaming)
Uploader :
budywearsprada@yahoo.com
PERUM LKBN Antara
WismaAntara
@NewsRoom
Jl. Medan Merdeka Selatan 17
Ещё видео!