Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menekankan pentingnya pengarusutamaan gender dalam sektor perpustakaan. Pasalnya, perempuan merupakan kunci tumbuhnya literasi dimulai dari dirinya dan dalam keluarga.
“Literasi memang harus dimaknai secara luas, tidak hanya masalah melek huruf, tetapi dengan kemampuan baca tulis yang baik, maka semakin terbuka lebar akses terhadap pengetahuan. Apalagi perempuan memegang peranan utama dalam menumbuhkembangkan budaya literasi dalam lingkungan keluarga. Literasi yang baik dalam keluarga akan menumbuhkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing,” ujar Menteri PPPA dalam kunjungan kerja ke kelompok binaan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), di Desa Bukit, Kabupaten Karangasem, Minggu (19/3). Kunjungan kerja tersebut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA sekaligus Ketua Presidium Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI), Lenny N. Rosalin, serta Presidium dan Pengurus PIMTI dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Kementerian Perdagangan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan Perpusnas.
Melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Karangasem, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga kembali meninjau kegiatan pemberdayaan perempuan melalui bimbingan kerja di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Kerobokan, Provinsi Bali pada Senin (20/3). Bimbingan kerja ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan para warga binaan pemasyarakatan (WBP), seperti pelatihan merias, massage, membuat tas, hingga membuat keripik tempe.
Menteri PPPA melihat adanya praktik baik pelaksanaan bimbingan kerja yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dunia usaha. "Salah satunya bimbingan kerja oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Agung. Saya melihat antusiasme yang tinggi, bahkan ada WBP yang harus melihat proses pembelajaran dari luar karena pelatihan hanya bisa diikuti oleh 50 orang. Ke depan, kami siap turut serta memberikan pendampingan bagi para WBP lainnya yang sifatnya hanya beberapa hari," tutur Menteri PPPA.
LPP Kelas IIA Kerobokan saat ini dihuni oleh 230 WBP, 1 di antaranya merupakan ibu hamil dan terdapat 3 anak WBP yang ikut tinggal di ruangan khusus.
Videografer|Editor : Ludwie Anggara - Humas Kemen PPPA
Ещё видео!