Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh
sebelumnya kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang terlibat di dalam video ini, dan juga kami meminta maaf jika terjadi ke salahan dalam penyebutan dan penggambaran tokoh maupun cerita, Terutama untuk
1. Pemerintah Daerah Sumatra Barat
2. Komunitas Masyarakat Sumatera Barat
3. Seluruh masyarakat Indonesia
semoga video ini bermanfaat untuk kita semua dalam menambah wawasan dan pengetahuan kebudayaan bangsa.
Untuk pencipta Novel Sitti Nurbaya Kasih tak sampai
Sitti NurbayaPengarangMarah RusliJudul asliSitti Nurbaya: Kasih Tak SampaiNegaraIndonesiaBahasaBahasa MelayuGenreNovelPenerbitBalai Pustaka
Tanggal terbit
1922
dan juga untuk rumah produksi sinetron Siti Nurbaya Kasih Tak sampai 1991
Film Siti Nurbaya merupakan kisah perjalanan cinta kasih dua insan manusia yang berujung tak sampai atau kasih tak sampai.
Cerita yang melegenda itu banyak sekali kisah yang dapat dipetik dalam perjalannya, kisah seorang anak yang berbakti kepada orangtua dan kisah cinta yang tak pernah pudar.
Berikut ini sinopsis kisah film Siti Nurbaya:
Siti Nurbaya seorang gadis, anak dari seorang pedagang yang terkemuka di Kota Padang yakni Bagindo Sulaiman.
Usaha berdagang yang dibagun Bagindo Sulaiman tidak terlepas dari Datuk Maringgih yang merupakan seorang rentenir.
Suatu ketika Bagindo Sulaiman dalam bisnis dagangnya mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini membuat Datuk Maringgih tidak senang.
Maka untuk melampiaskan keserakahannya Datuk Maringgih menyuruh kaki tangannya membakar semua kios milik Bagindo Sulaiman
Dengan demikian hancurlah usaha Bagindo Sulaiman. Ia pun jatuh miskin dan tak sanggup membayar hutang-hutangnya pada Datuk Maringgih.
Kesempatan inilah yang dinanti-nantikan oleh Datuk Maringgih. Datuk Maringgih mendesak Bagindo Sulaiman yang sudah tak berdaya agar melunasi semua hutangnya.
Datuk Maringgih meminta Bagindo Sulaiman agar menyerahkan Siti Nurbaya untuk dipersuntingnya menjadi istri. Maka hutang Bagindo Sulaiman dianggap lunas.
Dalam kondisi itu Bagindo Sulaiman sudah tak sanggup lagi membayar hutang-hutangnya.
Tidak ada pilihan lain selain yang ditawarkan oleh Datuk Maringgih menyerahkan putrinya Siti Nurbaya kepada Datuk Maringgih untuk dijadikan istri.
Mengetahui hal ini, Siti Nurbaya tak kuasa menahan tangis karena ia harus menikah dengan Datuk Maringgih. Teringat pula oleh Siti Nurbaya kekasihnya Samsul Bahri yang sedang sekolah di stovia, Jakarta.
Sungguh berat yang dirasakan Siti Nurbaya, demi keselamatan dan kebahagiaan ayahandanya ia mau mengorbankan kehormatan dirinya kepada Datuk Maringgih.
Samsul Bahri mengetahui peristiwa yang terjadi di kampungnya, lantaran Siti Nurbaya mengirim surat dan menceritakan nasib yang dialami orang tuanya.
Samsul Bahri begitu terpukul menghadapi kenyataan yang ada, cintanya kepada Siti Nurbaya kandas sudah.
Begitu pula yang dirasakan Siti Nurbaya, hatinya pun hancur berkeping-keping, kasihnya yang begitu dalam pada Samsul Bahri kandas sudah karena petaka yang menimpa keluarganya.
pemeran utama
1. Novia Kolopaking sebagai Siti Nurbaya
2. Him Damsyik sebagai Datuk Meringgih
3. Gusti Randa sebagai Samsul Bahri
Menurut Bakri Siregar, diksi dalam Sitti Nurbaya tidak mencerminkan gaya bahasa Marah Rusli sendiri, melainkan bahasa Melayu dengan "gaya Balai Pustaka", yang diwajibkan penerbit itu. Akibatnya, gaya Rusli yang dipengaruhi sastra lisan itu, yang sering mengabaikan perkembangan alur untuk menjelaskan sesuatu "menurut kesenangan dan selera hati [penulis]", dianggap kurang.[10]
Sitti Nurbaya juga memuat berbagai pantun dan deskripsi klise,[11] biarpun memang tidak sebanyak karya sastra Melayu lain.[12] Pantun digunakan oleh Nurbaya dan Samsul untuk menjelaskan perasaan mereka,[3] seperti di bawah ini:
Padang Panjang dilingkari bukit,
bukit dilingkari kayu jati,
Kasih sayang bukan sedikit
dari mulut sampai ke hati.[13]
Pesan utama dari novel disampaikan dengan dialog panjang antara tokoh-tokoh dengan dikotomi moral, untuk menunjukkan alternatif dari pendirian penulis dan, dengan demikian, "menunjukkan alasan yang jelas mengapa penulis itu benar". Namun, pandangan yang "benar" (milik penulis) ditunjukkan dengan kedudukan sosial dan moral tokoh yang mengajukan pandangan tersebut.[1
Sitti Nurbaya cenderung dianggap mempunyai tema anti-pernikahan paksa, atau menjelaskan perselisihan antara nilai Timur dan Barat.[8] Novel ini juga pernah dinyatakan sebagai suatu "monumen perjuangan pemuda-pemudi yang berpikiran panjang" melawan adat.[1] Namun, menurut Balfas tidaklah adil apabila Sitti Nurbaya dianggap hanya sebuah cerita tentang kawin paksa, sebab hubungan antara Nurbaya dan Samsu dapat diterima masyarakat.[5] Dia menegaskan bahwa novel ini merupakan perbandingan pandangan Barat dan tradisional terhadap pernikahan, yang dilengkapi dengan kritik sistem maskawin dan poligami
@topanasfi1984 #storytelling #legenda #sitinurbaya #sumaterabarat #padang #indonesia
Ещё видео!