Ubi cilembu (aksara Sunda: ᮅᮘᮤ ᮎᮤᮜᮨᮙ᮪ᮘᮥ) adalah kultivar ubi jalar adalah ras lokal asal Desa Cilembu,[1] Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat.[2][3][4] Ubi jalar ini populer di kalangan konsumen semenjak tahun 1990-an.
Ubi cilembu lebih istimewa daripada umbi biasanya karena ubi ini bila dipanggang akan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Karena itu, ubi cilembu disebut juga dengan ubi si madu. Bila ubi pada umumnya juga manis, rasa manis ubi cilembu ini lebih manis dan lengket dengan gula madu. Rasa manis ini membuat tenaga ekstra bagi orang yang mengonsumsinya.[5]
Ubi ini tidak cocok untuk digoreng, karena kandungan gulanya yang tinggi membuat ubi ini sangat mudah “gosong”, dan juga tidak cocok untuk direbus, karena aroma dari “madu”-nya akan berkurang, bahkan hilang. Pada umumnya produk ubi cilembu diperdagangkan dalam bentuk ubi bakar selain diolah dalam bentuk kripik, tape, dodol, keremes, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirop. Ubi cilembu memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena rasa yang khas, manis seperti madu dan legit, struktur dagingnya kenyal, dan menarik sehingga sangat digemari oleh pelaku usaha tani dan konsumen.[2]
Selain rasa yang sangat manis, warna daging ubi juga cukup menarik di mana kulit dan daging ubi berwarna krem kemerahan di waktu mentah dan berwarna kuning bila dimasak dan bentuk ubi panjang berurat. Bentuknya panjang dan kulitnya tak mulus karena ada urat-urat panjang yang menonjol. Ketika dipanggang, dibakar, atau dioven, dari kulitnya yang berwarna gading akan muncul lelehan-lelahan seperti madu.[6]
sumber: wikipedia
Ещё видео!