TRIBUN-VIDEO.COM - Hoho Alkaf, sosok Kades Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Umurnya masih muda, 36 tahun. Tapi ia sudah dipercaya memimpin masyarakat di desanya. Tampilannya pun cukup parlente, tidak seperti kades pada umumnya.
Tapi, bukan itu yang membuat publik terheran. Meski berusaha menutupi menggunakan pakaian lengan panjang, Hoho tetap tak bisa menyembunyikan tato di tangannya.
Rajah di kulit tangannya itu begitu dominan sampai di pergelangan. Selain di tangan, gambar itu juga ada di badan, punggung hingga kaki.
Hoho mengakui punya masa lalu kelam. Sewaktu sekolah, tubuhnya sudah bertato meski belum penuh seperti sekarang.
Kupingnya beranting. Hobinya tawuran. Minuman keras (miras) hampir jadi konsumsi harian.
"Kalau ingat masa lalu, menyesalnya seumur hidup. Andai waktu bisa diputar, jangan lah berperilaku seperti itu," katanya saat ditemui Kamis (10/9/2020).
Hoho terlahir dari keluarga terpandang. Ayahnya, Siswoyo Siswo Harsono, pernah menjabat sebagai kepala desa dan anggota DPRD Banjarnegara.
Ia yang merupakan anak bungsu mengaku biasa hidup dimanja. Padahal, menurutnya, orangtuanya cukup disiplin mendidik anak.
Perilakunya selalu diawasi. Bahkan, saat ketahuan ada tato di tubuh, Hoho dimarahi habis-habisan.
Saat kuliah di Jurusan Hukum Universitas Sultan Agung Semarang, ia mengaku masih nakal. Kuliahnya sempat keteter.
Hingga ia berkeluarga, Hoho berangsur menata hidup. Terlebih, setelah orangtuanya meninggal. Ia merasa tanggung jawab besar ada di pundaknya.
Hoho meneruskan usaha orang tuanya di bidang jasa konstruksi.
"Ayah saya minta dimakamkan di Mekkah, saya ziarah ke sana saat umrah," katanya.
Hoho menyadari, sebagian masyarakat masih memandang miring terhadap orang bertato seperti dirinya.
Tetapi, baginya, suka atau tidak suka, itu sifat manusia. Karena itu, ia tidak ambil pusing terhadap orang yang membencinya.
Ia menilai, masyarakat sekarang sudah cerdas. Mereka tidak menghakimi seseorang dari penampilan.
Nyatanya, ia berhasil mengambil hati masyarakat untuk memilihnya sebagai pemimpin.
Di luar penampilan yang garang, Hoho ternyata punya sisi lain yang mengagumkan.
Sebelum menjabat lurah, ia mengaku telah mengaspal jalan desa menggunakan dana pribadi.
Dia mengaspal jalan sepanjang sekitar 800-an meter yang menghubungkan antardusun dam masih dalam kondisi tanah. Pasalnya, akses itu penting untuk menunjang mobilitas warga.
Setelah dilantik menjadi Kades, ia pun menghibahkan mobilnya untuk operasional desa.
Mobil itu digunakan untuk membantu pelayanan terhadap masyarakat, utamanya bagi mereka yang sakit dan butuh moda trasnportasi ke rumah sakit.
"Kalau desa beli ambulans, anggarannya gak cukup karena sudah dipakai untuk pembangunan. Saya hibahkan mobil saya" katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Kades Bertato dan Viral di Banjarnegara Ini Hibahkan Mobil Pribadi sebagai Ambulans Warga, [ Ссылка ].
Penulis: khoirul muzaki
Editor: rika irawati
Ещё видео!