Tari ini di kreasi dan terinspirasi dari legenda yang diceritakan dalam epos lagaligo tentang puteri Sawerigading yang sakit berbulan-bulan, tidak pernah makan dan minum dan hanya terbaring ditempat tidur, sehingga badannya sangat kurus seperti mayat. Berbagai tabit istana dan dukun untuk mengobatinya namun tak kunjung sembuh dan pada akhirnya datanglah seorang yang dianggap pintar, menyampaikan bahwa puteri Sawerigading We Tenri Dio mengalami sakit Malasa Bissu, rohnya ada di Boting Langi / Negeri Kayangan. Untuk pengobatan sang puteri, maka diutuslah putera Sawerigading yang bernama Lagaligo untuk berangkat ke negeri Luwu untuk mengambil Parewa Bissu atau perlengkapan ritual Bissu dan sekaligus memanggil para Bissu Patudang (Bissu yang berasal dari keturunan bangsawan) untuk berangkat ke Negeri Tompotika untuk mengobati penyakit sang adik We Tenri Dio.
Setelah Bissu Patudang sampai di Negeri Tompotika, dipersiapkanlah segala perlengkapan parewa Bissu sebagai tahap awal ritual pengobatal Malasa Bissu. Prosesi pengobatan Malasa Bissu, diawali dengan kehadiran dua dayang-dayang sang puteri yang bermohon kepada PatotoE Dewata SeuwaE', kemudian dilanjutkan dengan prosesi irebba seperti halnya prosesi pengukuhan Bissu kepada We Tenri Dio, kemudian dilakukan prosesi passili, setelah itu We Tenri Dio dikafani dan kemudian dimasukkan kedalam Walasuji untuk dilakukan prosesi pemanggilan ruhnya yang ada di boting langi.
Setelah semua prosesi dilaksanakan, akhirnya We Tenri Dio bisa bangun dan bangkit lagi dari pambaringannya dan sehat seperti semula. Bukan hanya itu, bahkan We Tenri Dio seperti memiliki kekuatan sakti yang kebal dari senjata tajam dan panasnya api.
Tari Legenda Ritual Prosesi Pengobatan Malasa Bissu, persembahan Komunitas Masyarakat Adat Borong Untie, Sanggar Seni Budaya Yayasan Tumanurung bekerja sama dengan Seni Budaya Bissu Arajang Sigeri yang melibatkan Puang Matoa dan Puang Lolo Bissu, dibawa binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Penata Tari : Andi Tenri Ami dan Bissu Julaeha.
Penata Musik : Muhammad Lukman dkk.
Video oleh tim Indonesia Tari.
Directed by Rusdhy Karim - [ Ссылка ]
Cameraman | Namba - [ Ссылка ]
Sulsel Menari "South Sulawesi In Harmony",
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan.
==================
Indonesia Tari
Instagram - [ Ссылка ]
Facebook - [ Ссылка ]
Ещё видео!