Podcast #37
Suka mendengarkan musik sejak remaja, mendorong Ricky Sadha untuk terjun ke bisnis musik dan menggeluti apa saja yang berhubungan dengan musik hingga akhir hayatnya.Berawal dari membuka toko kaset Hongkong House of Music, lalu mendirikan studio rekaman Rick’s Studio, hingga berlanjut dengan label rekaman Maharani Record. Dari label ini lahir nama-nama tenar di belantika musik pop Bali, sebut misalnya Yong Sagita, Widi Widiana, Bayu KW, Okid, Yan Bero, Alit Adiari, dan lainnya.
Ketika produksi kaset dan CD makin meredup, Maharani masih bertahan dengan rekaman CD musik instrumental yang banyak diminati pasar. Belakangan sekalipun tak banyak turun tangan di studio rekaman, Ricky Sadha masih dekat dengan kegiatan musik. “Passion saya memang di musik,” katanya.
Enggan bahkan tak pernah mau tampil di depan layar, setelah sekian lama akhirnya Ricky Sadha bersedia ngobrol untuk podcast Oke Made, 9 hari sebelum salah satu pionir industri lagu pop Bali ini mengembuskan nafas terakhir. Ada banyak cerita menarik tentang keseriusannya terjun ke rekaman lagu pop Bali, meskipun menurutnya tak selalu untung bahkan sekalipun untung tidaklah banyak.
Ia juga mengaku tak tertarik memproduksi lagu pop Bali lagi belakangan, karena menurutnya generasi sekarang kalau mau rekaman sudah tidak butuh produser lagi karena bisa rekaman sendiri. “Sudah tidak ada lagi yang mencari saya,” ujarnya.
In memoriam, Bro Ricky Sadha. Rest in Peace
Like dan share jika suka dengan video ini. Mari kembangkan channel ini dengan menekan tombol lonceng dan subscribe
FB : [ Ссылка ] #okemade #podcast #ganghan
Ещё видео!