Sebagai salah satu industri otomotif terkemuka di dunia, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memainkan peran penting dalam membangun rantai pasokan yang menyeluruh melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi pasar domestik dan ekspor. Sekitar 70% dari nilai bisnis manufaktur TMMIN berada di dalam rantai pasokannya. Selama lebih dari 5 dekade, TMMIN telah secara aktif berkontribusi dalam pengembangan industri melalui 5 pabriknya, yang memproduksi kendaraan, mesin, komponen, dan perkakas untuk keperluan domestik dan ekspor. Salah satunya adalah Pabrik Karawang 3 yang berfokus pada produksi mesin, seperti Hybrid, 1 NR, dan 2 NR, yang dikirim ke pasar domestik dan ekspor.
Urgensi Transformasi Industri 4.0 digarisbawahi oleh beberapa faktor yang menekan seperti inflasi, lonjakan biaya tenaga kerja sebesar 38% selama lima tahun, dan ICOR (Incremental Capital Output Ratio) Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Selain itu, TMMIN juga harus menghadapi masalah khusus seperti biaya logistik yang tinggi, kenaikan harga komoditas, sambil tetap berkomitmen untuk mencapai nol emisi CO2 dalam siklus hidup kendaraannya.
Dalam situasi ini, TMMIN berperan sebagai "Lokomotif" bagi rantai pasokannya dalam mengimplementasikan Lean 4.0 (TPS+DX) untuk mengoptimalkan operasi dan mencapai KPI bagi seluruh pemangku kepentingan. Lean 4.0 merupakan optimalisasi proses produksi yang memanfaatkan teknologi canggih untuk mengotomatisasi dan mengintegrasikan operasi secara penuh. Dengan menggabungkan dua konsep lean manufacturing dan Industri 4.0 serta menggunakan data titik perubahan untuk optimalisasi produksi secara real-time. Tujuannya adalah untuk memberikan kepuasan pelanggan yang komprehensif dan meningkatkan ekosistem logistik nasional. Transformasi industri 4.0 di TMMIN mendapat dukungan penuh dari manajemen puncak perusahaan, dengan misi perusahaan untuk memberikan kontribusi lebih besar kepada Bangsa dan Toyota Global melalui proses manufaktur lokal yang berkelanjutan yang sejalan dengan kebutuhan pelanggan dan pemerintah, meningkatkan kinerja ekspor, dan pengembangan sumber daya manusia. Transformasi bisnis merupakan tujuan bersama perusahaan (Manajemen & Karyawan) yang dicapai melalui transformasi Industri 4.0, menjadi role model (lokomotif) bagi rantai pasok di Industri Otomotif Indonesia.
Transformasi Industri 4.0 di TMMIN dimulai sejak tahun 2016 dan berjalan secara bertahap. Berikut ini adalah tahapan yang dilakukan oleh TMMIN untuk menjadi pemimpin digital di industri otomotif Indonesia:
- 2016-2021 Menjadi Digital Ready: Melakukan standarisasi proses dengan konsep TPS dan melakukan transisi pengumpulan data. (mengubah manual menjadi digital)
- 2022-2024 Menjadi Pemimpin Digital Nasional: Menghasilkan wawasan data dan memperkenalkan inovasi digital di industri manufaktur otomotif.
2025-2030 Menjadi Pemimpin Digital Global: Membangun Ekosistem Digital dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia Industri Otomotif Indonesia
Ещё видео!