TRIBUN-VIDEO.COM - Konflik antara Israel dan Palestina telah lama terjadi.
Hal itu pun belakangan kembali memanas, terlebih seusai kelompok bersenjata pembela palestina, Hamas nekat menyerang Israel pada (7/10/2023).
Buntut peristiwa itu, warga Palestina yang putus asa di Gaza mencari perlindungan dengan mencoba mengungsi.
Namun, rupanya negara tetangga, yakni Mesir dan Yordania tak menerima warga Palestina.
Karena hal itu, muncullah pertanyaan soal apa alasan dari negara-negara yang mengapit Israel, berbagi perbatasan dengan Gaza dan Tepi Barat itu tegas menolak pengungsi Palestina.
Dilansir AP News pada Kamis (19/10), berikut alasan negara tetangga tak menerima warga Palestina.
Pertama, Yordania sendiri telah menolak dengan keras, karena negaranya sudah memiliki populasi Palestina yang besar.
Kedua, Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sissi melontarkan pernyataan terkerasnya pada Rabu lalu soal Palestina.
Ia mengatakan dengan tegas, bahwa tidak menerima pengungsi.
Adapun, ia memperingatkan hal ini karena dapat merusak perdamaian di wilayah tersebut.
"Perang saat ini tidak hanya ditujukan untuk melawan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, “tetapi juga upaya untuk mendorong penduduk sipil untuk … bermigrasi ke Mesir,” ucapnya.
Adapun, Raja Yordania, Abdullah II juga telah memberikan pesan serupa sehari sebelumnya.
Ia mengatakan, tidak ada pengungsi di Yordania dan tidak ada pengungsi di Mesir.
“Tidak ada pengungsi di Yordania, tidak ada pengungsi di Mesir,” ucapnya.
Lebih lanjut dikabarkan, penolakan mereka berakar pada ketakutan bahwa Israel ingin memaksa pengusiran permanen warga Palestina ke negara mereka.
Serta, membatalkan tuntutan Palestina untuk menjadi negara.
Presiden Mesir, El-Sissi juga mengatakan eksodus massal akan berisiko membawa militan ke Semenanjung Sinai Mesir, tempat mereka mungkin melancarkan serangan terhadap Israel.
Hal itu dikhawatirkan akan membahayakan perjanjian perdamaian kedua negara sejak 40 tahun lalu.
Sebagai informasi, sebelum konflik Israel dengan Hamas ini, pengungsian juga telah menjadi tema utama sejarah Palestina.
Dalam perang sekitar pendirian Israel tahun 1948, diperkirakan 700.000 warga Palestina diusir atau melarikan diri dari wilayah Israel.
Orang-orang Palestina menyebut, peristiwa itu sebagai Nakba, yang dalam bahasa Arab berarti “malapetaka”.
(Tribun-Video.com/Apnews.com)
Artikel ini telah tayang di Apnews.com dengan judul Why Egypt and other Arab countries are unwilling to take in Palestinian refugees from Gaza,
[ Ссылка ]
Host: Nina Agustina
VP: Salim Maula
Ещё видео!