Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Masyarakat Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur punya tradisi khusus merayakan maulid Nabi Muhammad SAW.
Warga di desa ini menggelar acara Karye Mesajik Mulud Adat, Kamis (29/10/2020).
Dalam tradisi ini, warga mencuci senjata pusaka yang disimpan di Bale Beleq atau Gedeng Kedaton.
Para lelaki membersihkan senjata-senjata pusaka yang disimpan sejak zaman dahulu kala.
Senjata-senjata itu konon berasal dari seantro nusantara.
Senjata tua itu berupa keris, pedang, tombak, tulup bambu, dan satu buah gong.
Sebelum acara inti berupa pencucian senjata pusaka, sehari sebelumnya warga Suka Dana melakukan serangkaian acara.
Pertama dimulai dengan membuat minyak jelengan dari kelapa asli tanpa campuran.
Pembuatan minyak yang akan dipakai untuk membersihkan senjata pusaka itu harus dilakukan di dalam kompleks Bale Beleq tersebut.
Tidak boleh di luar atau sembarang tempat.
Malam harinya warga membaca lontar kuno berisi kisah raja-raka zaman dahulu.
”Tadi malam sampai jam 03.00 Wita, sampai pagi,” kata Lalu Zinal Mursal, tokoh masyarakat setempat.
Acara dilanjutkan pada pagi harinya dengan menyembelih ayam sebanyak 201 ekor.
”Ayam ini sumbangan dari warga tanpa diminta,” katanya.
Penyembelihan pun dilakukan di dalam kompleks Bale Beleq (balai besar), dan 9 ayam khusus harus dimasukkan ke dalam di Gedeng Kedaton.
”Baru setelah itu acara inti yakni pembersihan senjata pusaka,” katanya.
Senjata-senjata pusaka itu dikeluarkan kemudian dicuci bersama oleh warga.
Selain menggunakan air dicampur kembang, juga menggunakan minyak dan kepingan uang logam.
Setelah semua benda pusaka itu dibersihkan, warga kemudian zikir dan membaca doa di dalam Bale Beleq.
Setelah semua prosesi itu dilakukan, warga, terutama ibu-ibu datang memenuhi area Bale Beleq.
Mereka meminta air bekas cucian benda pusaka.
Meski sudah diimbau menggunakan protokol kesehatan, namun warga tetap berdesak-desakan.
Warga percaya air bekas mencuci benda pusaka itu bersih dan bisa menjadi obat berbagai macam penyakit.
”Bisa untuk obati sakit kaki, sakit pinggang, dan semuanya,” kata Zuriati, warga setempat.
Selain dipakai dengan cara cuci muka, warga juga menggunakan dengan meminumnya.
Lalu Muhammad Jufri, tokoh masyarakat setempat menjelaskan, acara mesajik merupakan acara rutin yang digelar warga Desa Sukadana setiap 12 Rabiul awal, bersamaan dengan perayaan maulid Nabi Muhammad SAW.
”Tradisi ini tujuannya hanya untuk melestarikan budaya dan warisan leluhur kami,” katanya.
Mengenai asal usul benda pusaka mereka tidak bisa menjelaskan.
“Kami tidak tahu, kami tugasnya hanya melestarikan dan merawat,” katanya.
Selain memiliki nilai-nilai budaya, tradisi mesajik juga memiliki unsur religius.
Warga juga melakukan zikir dan hanya dilakukan pada bulan mualid Nabi Muhamma SAW.
Ia menepis tradisi yang dilakukan keluar dari ajaran agama.
Semua prosesi dilakukan dengan membaca doa dan memuja kebesaran Allah SWT.
Acara Karya Mesajik Mulud Adat itu didukung penuh Lombok Mercusuar dan Laskar Sasak.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Tradisi Cuci Senjata Pusaka Karye Mesajik, Cara Warga Sukadana Merayakan Maulid Nabi di Lombok, [ Ссылка ].
Penulis: Sirtupillaili
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ещё видео!