TRIBUN-VIDEO.COM - Benteng Vastenburg yang terletak di Solo, Jawa Tengah disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (26/7/2023).
Penyitaan Benteng Vastenburg ini terkait kasus korupsi PT Jiwasraya dan Asabri yang menjerat Benny Tjokrosaputro.
Benteng Vastenburg Solo selama ini kerap dipergunakan untuk gelaran kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) atau kegiatan dari pihak swasta.
Lantas bagaimana sejarah dari Benteng Vastenburg Solo?
Diketahui benteng ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada 1975 atas pemerintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff.
Pada awalnya, benteng ini dinamakan dengan penamaan Belanda (Grootmoedigheid) yang berarti kemurahan hati.
Kemudian di tahun 1750 namanya berubah menjadi Benteng Vastenburg.
Benteng ini sengaja dibangun sebagai bagian dari pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta sekaligus untuk pusat garnisun.
Pada zaman dahulu, di seberang benteng tersebut terletak kediaman gubernur Belanda, yang kini menjadi kantor Balai Kota Surakarta di kawasan Gladak.
Belanda memanfaatkan benteng Vastenburg untuk mengawasi Keraton Kasunanan Surakarta.
Bukan hanya itu.
Dahulu di banteng ini sempat dilengkapi kelompok khusus dan senjata meriam yang diarahkan langsung ke keraton.
Belanda sengaja mempersiapkannya karena dulu sering terjadi konflik internal di antara para bangsawan di Kasunanan Surakarta.
Bentuk bangunan Benteng Vastenburg menyerupai bujur sangkar.
Dindingnya menjulang setinggi enam meter yang terbuat dari batu bata.
Setiap sudut benteng terdapat penonjolan ruangan atau disebut bastion.
Dulunya terdapat parit dalam yang mengelilingi tembok yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan dan belakang.
Oleh sebab itu ada pula jembatan gantung untuk menghubungkan ke pintu gerbang.
Akan tetapi jembatan gantung tersebut kini tidak ada lagi.
Hanya parit dangkal yang tersisa.
Di tengah benteng Vastenrburg terdapat lapangan cukup luas yang berfungsi sebagai apel bendera atau persiapan pasukan.
Bangunan di dalam benteng dipetak-petak untuk tempat tinggal prajurit dan keluarganya.
Selain itu, ada pula sekitar tujuh bangunan asrama yang mengelilingi benteng dan digunakan sebagai rumah tinggal para perwira.
Namun bangunan di dalam benteng telah diratakan dengan tanah, kini yang tersisa tinggal tembok benteng.
Setelah Indonesia merdeka, Benteng Vastenburg digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pada dekade 1970 hingga 1980-an, benteng ini kembali beralih fungsi, yaitu sebagai markas pusat Brigade Infanteri 6/Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.
Memasuki akhir abad ke-20, Benteng Vastenburg sempat terbengkalai dan berada di tengah konflik kepemilikan.
Pada 2010, benteng ini akhirnya ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya dan dilakukan restorasi untuk memperbaiki bangunannya.(*)
VO: Saradita
VP: Ika Vidya
#vastenburg #bentengvastenburg #solo #wisatasolo #surakarta
Ещё видео!