TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta telah menyelenggarakan babak final Kompetisi Bahasa dan Sastra 2020 sejak 19 September hingga hari ini (30/9/2020). Terdapat enam kategori lomba dalam kompetisi ini yang menyasar peserta pelajar dan umum.
Di hari terakhir ini, diadakan seleksi final bagi kategori Lomba Pranata Adicara tingkat pelajar SMA/K dan umum di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, Tamansiswa. Peringkat 1-3 dari masing-masing kategori nantinya akan mengikuti lomba serupa di tangkat DIY.
Salah seorang Juri Lomba Pranata Adicara Tingkat Umum, Prof Dr KRT Suwarno Dwijonagoro mengatakan para dewan juri sebelumnya telah menyelesaikan dua kali tahapan. Pertama seleksi secara virtual yang diikuti oleh sembilan pendaftar.
Kedua adalah seleksi langsung yang dilakukan hari ini bagi lima peserta yang terpilih dari seleksi sebelumnya. “Kegiatan ini harus terus dilestarikan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang pemajuan budaya salah satunya dengan cara lomba,” ujarnya saat ditemui di SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan, Rabu (30/9/2020).
Materi yang diangkat dalam seleksi final ini adalah pranata adicara dalam upacara tedak siten. “Secaa keseluruhan saya mengatakan ini sudah bagus untuk zaman sekarang. Dari sisi kemampuan para peserta saya mengatakan lebih dari cukup, tapi untuk menuju ke profesional perlu lebih dikembangkan. Karena kalau di luar konteksnya lebih kompleks,” tutur Ketua Dewan Kebudayaan Sleman ini.
Menurut Suwarno, para peserta masih memerlukan pembinaan dan pembekalan untuk melanjutkan kompetisi di tingkat DIY.
“Yang perlu dilakukan bagaimana berolah suara agar ada modulasi dan variasi, olah busana bagaimana menggunakan busana yang betul, olah bahasa dengan bahasa krama inggil yang dihiasi oleh olah sastra, dan yang tidak kalah penting juga ada iringan ketika berbicara,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Ismawati Retno, SIP, MA mengatakan tiga pemenang terbaik dari masing-masing kategori lomba akan mewakili lomba serupa di tingkat DIY.
Menurutnya, para peserta akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta agar mereka bisa mempersiapkan diri lebih matang ketika menghadapi lomba di tingkat DIY.
“Harapannya akan menjadi duta-duta terbaik dari Kota Yogyakarta untuk masing-masing kategori lomba dan membawa nama harum bagi Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pembinaan akan dilakukan pada minggu pertama Oktober selama seminggu oleh para dewan juri. “Kami juga akan memfasilitasi untuk perekaman video, karena untuk dikirim ke tingkat DIY dalam bentuk rekaman video,” tandas Isma.
Adapun lima kategori lomba lainnya adalah lomba macapat tingkat SD, SMP, dan SMA/K; lomba baca cerkak tingkat SD, SMP, dan SMA/K; lomba alih aksara tingkat SD, SMP, dan SMA/K; lomba geguritan tingkat SD, SMP, dan SMA/K; serta lomba sesorah tingkat SMP dan SMA/K. (uti)
Ещё видео!