Pasca G20 dan KTT APEC, para negara anggota siap menyusun kebijakan yang terarah dan terencana dengan baik dengan mempertimbangkan kondisi negara masing-masing. Seperti dalam hal ketahanan pangan yang berkaitan erat dengan kondisi ekonomi, para negara-negara anggota G20 dan APEC harus berkomitmen mengambil tindakan mendesak untuk menyelamatkan nyawa, mencegah kelaparan dan malnutrisi, khususnya untuk mengatasi kerentanan negara-negara berkembang. Serta, menyerukan percepatan transformasi menuju sistem pertanian dan rantai pasokan dan pertanian yang berkelanjutan dan tangguh. Seluruh anggota harus bekerjasama memproduksi dan mendistribusikan pangan secara berkelanjutan. Memastikan sistem pangan berkontribusi lebih baik, mampu beradaptasi dan bermitigasi terhadap perubahan iklim.
Begitu pun untuk krisis energi, harus digarisbawahi urgensi mengubah dan mendiversifikasi sistem energi dengan cepat, memajukan keamanan dan ketahanan energi, serta stabilitas pasar. Tentunya, memastikan transisi energi yang bersih, berkelanjutan, adil, terjangkau, dan inklusif serta aliran investasi berkelanjutan. Termasuk mempercepat upaya penghentian bertahap pembangkit listrik tenaga batubara sejalan dengan kondisi nasional tanpa mengenyampingkan perlunya dukungan menuju transisi yang adil.
Terkait APEC, KKT ini bertujuan untuk mempromosikan integrasi ekonomi regional yang diperkirakan akan didominasi oleh dampak perang Rusia di Ukraina. APEC akan berfokus pada narasi perdagangan dan investasi baru" dan kebutuhan untuk menghubungkan kembali rantai pasokan dan perjalanan serta jadwal keberlanjutan global. Sedangkan Indonesia sendiri, menurut Presiden Jokowi adalah untuk mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Kondisi ekonomi ke depan, khususnya pasca G20 dan APEC sepertinya tidak akan banyak berubah dan masih dipengaruhi dua isu utama dunia saat ini, yaitu dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia vs Ukraina. Oleh karena itu dalam podcast telah hadir narasumber sbb:
1. Prof. Dr. Amany Lubis - Rektor UIN Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Adriana Elisabeth - Pengajar Universitas Pelita Harapan
3. Dr. Rahajeng Widya - Tim Ahli Anggota Wantimpres
Ещё видео!